Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kementan Harus Terbebas dari Kepentingan Politik

Kompas.com - 08/03/2014, 07:54 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menilai ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia hanya dapat terwujud jika Kementerian Pertanian terbebas dari kepentingan partai politik.

Jika terpilih sebagai Presiden keIak, ia mengaku akan menunjuk seseorang yang berlatar belakang profesional untuk mengisi posisi Menteri Pertanian. Menurut Anies, ucapannya itu bukan sekadar isapan jempol. Sebagus apapun kebijakan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, kata dia, tak akan pernah tercapai karena Kementerian Pertanian belum terbebas dari kepentingan politik.

"Kita harus buat Kementerian Pertanian bebas dari kepentingan partai politik. Sebagus apapun sistemnya, mohon maaf, enggak akan bisa kalau diberikan pada mereka (politisi)," kata Anies dalam seminar kebangsaan di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014).

Hal itu dikatakan Anies untuk menanggapi gagasan dari kandidat Konvensi Capres Demokrat Gita Wirjawan. Gita memberikan gagasan bahwa ketahanan pangan dan energi di Indonesia dapat dilakukan dengan melakukan reformasi agraria.

Menurut Gita, reformasi agraria telah diprakarsai sejak 1960, tetapi tak pernah tuntas hingga saat ini. Presiden Indonesia selanjutnya, kata Gita, harus memberikan jaminan pada 40 juta petani di Indonesia agar dapat bekerja menggarap lahannya tanpa alih fungsi. Selain itu, petani mesti diberikan kemudahan untuk mengagunkan lahannya sehingga ada tambahan modal dan dapat mendongkrak produktivitas.

"Kita harus bisa jawab keluhan petani yang kesulitan bibit, pupuk, dan akses ke pasar. Kesulitan petani bukan hanya fisik, tapi juga harga yang terjangkau. Kalau bicara soal kesejahteraan, semua berkaitan dengan harga terjangkau," ujar Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com