Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goldie, Anjing Pelacak Penemu Kotak Hitam Sukhoi

Kompas.com - 05/03/2014, 10:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Goldie (4 tahun), seekor anjing Golden Retriever, merupakan salah satu saksi perjuangan dalam upaya pencarian korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, pada Mei 2012. Berkat isyarat kibasan ekor dan gonggongan Goldie, tim Basarnas akhirnya menemukan kotak hitam yang menyingkap penyebab kecelakaan Sukhoi.

Fitriana Suprapti, Sekretaris Jakarta Rescue, yang selama ini melatih Goldie, mengatakan, sejak kecil anjing jantan itu sudah dilatih untuk mengasah instingnya. Awalnya, Goldie dilatih dengan mencari bola yang disembunyikan.

Setelah mahir mencari bola, Goldie kemudian dilatih mencari orang-orang yang dikenalnya hingga akhirnya terbiasa mencari orang yang tak dikenal. Goldie dilatih untuk melakukan pencarian dan evakuasi untuk kasus bencana di darat, seperti gempa bumi dan kecelakaan pesawat. Pada Mei 2012, Goldie diperbantukan.

Sebagai yang paling senior, Goldie diturunkan bersama tim Basarnas dengan misi menemukan kotak hitam pesawat Sukhoi. Kecelakaan Sukhoi ini menewaskan seluruh awak pesawat dan para penumpang yang merupakan tamu undangan joy flight pesawat komersial sipil dari Rusia itu.

"Dia memberikan isyarat kibasan ekor dan gonggongan 20 kali. Ini sudah jadi standar kalau dia menemukan sesuatu. Setelah itu, tim Basarnas yang turun dan akhirnya menemukan kotak itu," ucap perempuan yang dipanggil Pipit saat dijumpai di sela-sela acara Hari Ulang Tahun Ke-42 Basarnas di Pelabuhan Merak, Rabu (5/3/2014).

Menurut Pipit, melatih anjing penyelamat susah-susah gampang. Hanya satu hal yang disebutnya kerap menghambat aksi penyelamatan, yakni ketika memasuki musim kawin. "Kalau lagi love-love-an, yang susah. Mereka tidak bisa konsentrasi, ha-ha-ha," selorohnya.

Untuk melatih instingnya, Goldie pernah dilatih oleh pelatih rescue dog dari Inggris, Jepang, Perancis, dan Korea. Anjing yang merupakan hibah dari Inggris ini, kata Pipit, bisa terus mempertahankan kemampuannya untuk mencari dan mengevakuasi hingga usia 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com