Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo: Priyo Lakukan Manuver Politik dalam Kasus Risma

Kompas.com - 27/02/2014, 16:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menuding Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso melakukan manuver politik dalam permasalahan yang dihadapi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hal itu disampaikan Tjahjo setelah Priyo mengusulkan masalah Risma dibahas di Komisi II DPR.

Ia menilai, manuver yang dilakukan Priyo merupakan inisiatif sendiri karena usulan yang disampaikan Priyo terkait masalah Risma tak pernah dikomunikasikan kepada pimpinan DPR lainnya.

"Campur tangan Pak Priyo dalam kasus Risma ini manuver sendiri," kata Tjahjo, saat dihubungi, Kamis (27/2/2014).

Oleh karena itu, menurutnya, agenda rapat kerja Komisi II DPR dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada Rabu (26/2/2014) malam kemarin sia-sia. Komisi II memutuskan masalah Risma terkait pelantikan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dikembalikan ke DPRD Kota Surabaya sebagai pihak yang paling berwenang.

"Rapatnya jadi sia-sia, kasihan Mendagri dan Gubernur Jatim buang-buang waktu saja," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terkait permasalahan yang dihadapi Risma, Priyo mengusulkan agar ada pertemuan antara kader PDI Perjuangan itu dan Mendagri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, pimpinan DPRD Kota Surabaya beserta pimpinan fraksi. Pertemuan itu digelar di Komisi II dan tidak dihadiri Priyo.

Bagi PDI-P, masalah yang dihadapi Risma telah selesai di tingkat internal partai. Risma disebut telah bertemu dengan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dan telah kembali bekerja seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com