Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pramono Edhie Ditawari Alat Tempur AS

Kompas.com - 22/02/2014, 09:24 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo kembali membantah kabar pencekalan dirinya ke Amerika Serikat. Sebaliknya, saat berkunjung ke Hawaii, AS, beberapa waktu lalu, Pramono justru ditawari berbagai alat sistem persenjataan utama (alutsista) yang dimiliki militer Negeri Paman Sam itu. Kisah ini dia sampaikan saat berbincang di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/2/2014) malam.

Ia menuturkan, pada tahun 2012, ia diundang ke Pangkalan Komando Militer Amerika Serikat, US Asia Pacific Command (USPACOM), Hawaii, AS. Saat itu, katanya, dia disambut oleh para perwira tinggi AS, baik berbintang tiga maupun empat.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan, para perwira tinggi AS menyebut kunjungan itu sebagai hal yang luar biasa. "Itu karena untuk pertama kalinya seorang jenderal bintang empat dari Indonesia datang ke Amerika," kata dia.

Saat pertemuan, Pramono mengaku dirinya didatangi salah satu perwira bintang empat. Perwira itu mengatakan kepadanya bahwa ada dua utusan dari Washington yang hendak bertemu dengannya. "Saya kaget juga. Waduh jangan-jangan ini mau ngecek saya," ucap adik ipar Presiden SBY itu.

Ternyata, Pramono diundang untuk perjamuan bersama dengan Kongres AS dan Presiden Obama. Tak hanya itu, dua utusan itu juga menawarkan alutsista milik AS, yaitu heli serang Apache AH-64. Pramono mengatakan, Indonesia akhirnya menyanggupi pembelian delapan unit. Saat ini, delapan unit heli yang memakan biaya sekitar Rp 3 triliun tersebut sedang dalam proses pembuatan dan segera dikirim dan digunakan TNI-AD.

Selain itu, Pramono juga mengaku ditawari heli Chinook CH-47 untuk keperluan logistik, termasuk dikerahkan pascabencana. Dia mengaku kagum dengan kecanggihan Chinnok yang digerakkan secara otomatis (otopilot). "Tapi, karena masalah anggaran, kita tidak membelinya," ucapnya.

Pramono mengatakan, pembelian alutsista dari AS tak berarti Indonesia bergantung kepada negara itu. Apabila Indonesia kembali diembargo oleh AS, kata Pramono, Indonesia bisa membeli dari negara-negara saingan AS, seperti China dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com