Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Isran Noor Bukan ATM Demokrat

Kompas.com - 21/02/2014, 18:59 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan, partainya tidak takut memecat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalimantan Timur, Isran Noor. Menurutnya, Partai Demokrat tak rugi bila memecat Bupati Kutai Timur itu sebagai pengurus partai.

"Apa dia selama ini ATM bagi Demokrat? Kita enggak pernah kok. Dia pakai untuk dirinya sendiri kan," kata Ruhut kepada wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/2/2014).

Ruhut mengkritik keputusan Isran yang terlibat dalam konvensi rakyat lantaran gagal lolos Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Menurut Ruhut, apa yang dilakukan Isran hanya menghambur-hamburkan duit semata.

"Mendingan kan uangnya buat bantu partai, bantu musholla, bangun rumah ibadah," katanya.

Menurut Ruhut, Partai Demokrat tidak ragu mencopot kadernya yang melanggar aturan partai. Dia pun mencontohkan kader demokrat, I Gede Pasek Suardika yang dipecat lantaran bergabung dengan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia bentukan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

"Eh itu cuma ketua propinsi, ketua umum aja masuk bui," pungkasnya.

Seperti diketahui, Isran Noor memutuskan untuk mengikuti konvensi rakyat setelah gagal lolos sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Ia berpendapat konvensi rakyat lebih bermakna dibandingkan konvensi partai.

Terkait hal itu, Isran yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) siap dipecat jika keterlibatannya itu dianggap tidak sejalan dengan garis kebijakan partai. Ia mengaku tidak masalah dan siap kapanpun surat keputusan pencopotan itu diberikan kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com