Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertolak ke Sulsel, SBY dan Ani Yudhoyono Akan Terima Gelar Adat

Kompas.com - 19/02/2014, 10:29 WIB


MALANG, KOMPAS.com
— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melanjutkan kunjungan kerjanya ke Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/2/2014) pagi, setelah tiga hari di Jawa Timur untuk memastikan penanganan tanggap darurat dampak letusan Gunung Kelud. Agenda Presiden, antara lain, akan meresmikan Pabrik Semen Tonasa V di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Selain pabrik semen, seperti dikutip dari situs Presiden, SBY juga akan meresmikan pembangkit listrik 2x35 MW milik PT Semen Tonasa serta proyek-proyek infrastruktur lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah peresmian, sore harinya Presiden SBY dan Ibu Ani akan menuju Kota Parepare.

Dalam kunjungan di Sulsel hingga Minggu (23/2/2014), Presiden juga dijadwalkan meninjau Masjid Darussalam, SDN No 140 Kabare, serta Baruga (Pendopo) Pak Letnan di Kabupaten Enrekang. Di sana, SBY akan bersilaturahim dengan para perwira TNI AD jajaran Kodam VII/Wirabuana dan tokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya, SBY dan Ibu Ani menuju Kabupaten Tana Toraja untuk menyaksikan beberapa acara adat setempat, seperti pesta adat kematian dan adu kerbau. SBY dan Ibu Ani juga akan menerima anugerah gelar adat sebagai warga kehormatan adat masyarakat Toraja. SBY bakal mengunjungi Tongkonan, rumah adat Toraja, di Kabupaten Toraja Utara.

Di Palopo, menurut rencana, SBY akan menerima gelar adat dari Kerajaan/Kedatuan Luwu, yaitu Anakaji To Appamaneng RI Luwu. Gelar ini memiliki arti Pemimpin Pemersatu Dua Kerajaan dan Pembawa Amanah Kebesaran Kerajaan Luwu. Ibu Ani akan menerima gelar adat We Tappacina Wara-Wara'e, yaiu Permaisuri Datu Luwu Anakaji asal Majapahit, yang bermukim dan membawa perubahan di Tanah Luwu.

Dari Palopo, Presiden dijadwalkan meneruskan perjalanan ke Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sindereng Rappang. Di sana, SBY dan rombongan akan meninjau peternakan sapi PT Berdikari United Livestock. Sebelum kembali ke Makassar, Presiden akan mengunjungi Kabupaten Barru untuk meninjau Tambak Pendidikan Hasanuddin.

Menyertai dalam safari ke beberapa lokasi di Sulsel ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menkes Nafsiah Mboi, dan Mendikbud Mohammad Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com