Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammad Lutfi Akan Jadi Menteri Perdagangan?

Kompas.com - 11/02/2014, 23:42 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Mantan Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Muhammad Lutfi, yang baru menyelesaikan tugasnya tahun lalu, Rabu (12/2/2014), dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta. Lutfi disebut-sebut bakal menjadi menteri perdagangan, mengisi jabatan Gita Wirjawan yang baru-baru ini mundur dari jabatannya.

Lutfi yang dikonfirmasi Kompas, Selasa (11/2/2014) malam, mengaku baru mendengar kalau dirinya akan dipanggil Presiden Yudhoyono. "Saya sendiri belum tahu," ujarnya.

Namun, ia menyatakan kalau memang betul ia dipanggil Presiden, tentu ia akan datang. Saat disinggung kalau pemanggilannya itu terkait rencana pengumumannya sebagai calon menteri perdagangan, Lutfi juga hanya mengangkat bahu.

"Saya belum tahu. Coba tanya Juru Bicara Presiden saja," tambahnya.

Julian Aldrin Pasha, Jubir Presiden, membenarkan kalau Lutfi memang akan dipanggil Presiden Yudhoyono. "Tetapi, saya tidak tahu untuk kepentingan apa karena siapa pun bisa saja dipanggil oleh Presiden, dan untuk kepentingan apa pun juga," tandasnya.

Dari informasi yang ditelusuri Kompas di Istana, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2005-2009 itu dipanggil Presiden Yudhoyono pada Senin (10/2/2014) lalu di kediaman pribadi Presiden di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Saat dipanggil, Lutfi diberi tahu akan menjadi menteri perdagangan yang akan berkoordinasi dengan sejumlah menteri ekonomi. Tugas utama mantan Ketua Hipmi itu di antaranya harus menstabilisasi harga beras yang kini melambung.

Seperti diberitakan, Gita telah mundur sebagai mendag. Ia memilih fokus menghadapi Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com