Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camel Petir: Masyarakat Sudah Bosan yang Pintar, Lihat Tuh Jokowi…

Kompas.com - 11/02/2014, 06:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Artis Camelia Panduwinata Lubis alias Camel Petir yang maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menilai, tak harus pintar untuk menjadi wakil rakyat. Menurutnya, masyarakat sudah bosan dengan pemimpin yang pintar, tetapi tidak membela hak-hak rakyat. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun dijadikannya sebagai contoh.

"Lihat tuh Jokowi, dengan seperti itu, dia bisa dapat suara, masyarakat banyak yang suka dengan dia," kata Camel, saat ditemui di Kantor PKPI, di Jakarta, Senin (10/1/204).

Camelia, yang maju dari daerah pemilihan DKI Jakarta II ini, mengaku, lebih menginginkan seorang pemimpin yang peduli dengan rakyat seperti Jokowi. Sosok seperti itu, kata dia, ada pada dirinya.

"Saya tidak tahu kalau di daerah ya, tapi di Jakarta itu orang sudah bosan dengan pemimpin yang pintar, tapi munafik. Masyarakat itu butuh orang yang bisa membela mereka mati-matian," ujar pemenang tayangan reality show Penantang Terakhir (Petir) itu.

"Kalau orang hebat banyak banget di Indonesia ini. Banyak berlian, tapi orang yang mau berjuang ini masih sedikit, Mas," tambahnya.

Ia mengakui, masih ada keraguan atas kualitas artis yang terjun ke politik. Namun, Camelia menolak disebut sebagai artis yang tak pintar dan hanya modal tampang untuk masuk ke panggung politik.

"Memang ada (artis) yang bego, tapi kan enggak semuanya. Kalau aku bego bisa malu-maluin partai," ujarnya.

Camelia juga mengaku tak peduli jika ia masih identik dengan artis yang kerap berpenampilan seksi. "Terserah orang mau ngomong apa, pokoknya saya maju aja dulu," kata dia.

Jika terpilih sebagai anggota DPR, ia mengaku siap meninggalkan ingar-bingar panggung hiburan. "Sekarang kan saya enggak cuma di entertainment. Saya juga aktif di berbagai organisasi, saya juga ada usaha, kegiatan saya banyak," kata Camelia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com