Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW dan FITRA Ancam Somasi Aburizal Bakrie

Kompas.com - 09/02/2014, 16:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengancam akan melayangkan somasi kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atas langkah DPD Nusa Tenggara Barat Partai Golkar yang menggugat aktivis FITRA.

Somasi akan dilayangkan jika Aburizal tidak segera meminta pengurus DPD Golkar NTB mencabut gugatannya.

"Kita benar-benar, kita niat akan somasi. Tapi kita masih memberikan waktu. Kita akan siapkan somasi untuk Ketua Umum Partai, Aburiza Bakrie," kata peneliti ICW Donal Fariz di kantor ICW di Jakarta, Minggu (9/2/2014).

Hadir pula Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Abdullah Dahlan dan Sekretaris Jenderal FITRA Nasional Yenny Sucipto. DPD Partai Golkar NTB menggugat aktivis FITRA yang bernama Suhardi setelah ICW dan FITRA meminta laporan keuangan Golkar di NTB.

Akibat Golkar yang tidak memberikan dokumen seperti yang diminta, maka ICW dan FITRA melalui Suhardi, menggugat masalah ini ke Komisi Informasi Provinsi NTB. Hasilnya, Komisi pun mengabulkan gugatan tersebut.

"Memenangkan gugatan Suhardi dalam hal ini yang mewakili FITRA NTB, bunyinya adalah memutuskan, mengabulkan, permohonan untuk seluruhnya meminta rincian laporan keuangan partai yang bersumber dari iuran anggota," kata Donal.

Namun, lanjutnya, bukannya menjalankan putusan Komisi dengan memberikan informasi keuangan partai seperti yang diminta, Golkar justru menggugat Suhardi.

Partai bergambar beringin itu juga menggugat Komisi Informasi Provinsi NTB, dan Komisi Informasi Pusat.

Dalam gugatannya, kata Donal, Golkar merasa harga diri mereka diinjak-injak, dicemarkan nama baikan, dan kehilangan kepercayaan publik. "Tak tanggung-tanggung, DPP Golkar NTB bahkan meminta ganti kerugian sebesar Rp 1,053 miliar dalam gugatannya," ujar Donal.

Dia juga mengatakan, Aburizal selaku Ketua Partai sedianya mengoreksi langkah yang dilakukan DPD NTB Partai Golkar tersebut. "Kalau tidak, sama saja ketum Golkar membiarkan preseden buruk terjadi. Maka kami akan lakukan upaya hukum untuk pembungkaman akses informasi," ucapnya.

Selain itu, menurut Donal, gugatan Golkar ini bisa menjadi preseden buruk dari sisi pengadilan dan keterbukaan partai publik, serta menunjukan arogansi Partai Golkar karena tidak melaksanakan putusan Komisi Informasi Provinsi.

Donal juga menilai bahwa langkah Golkar yang menggugat aktivis FITRA, Komisi Informasi Provinsi, dan Komisi Informasi Pusat tersebut salah langkah atau error in persona.

"Karena yang digugat harusnya putusannya. Kalau mau banding, kasasi, harusnya putusannya, bukan subyeknya. Bagaimana logikanya, kasus Djoko Susilo misalnya, yang dibanding bukan putusan, tapi yang digugat, yang dijadikan obyeknya justru pengadilan Tipikor itu sendiri, logikanya seperti itu," tuturnya.

Yenny menambahkan, gugatan yang dilayangkan Partai Golkar tersebut telah membunuh demokrasi yang dibangun Indonesia karena tidak transparan.

"Karena kami ini, jelang pemilu, saya yakin bahwa kami dari FITRA, ICW, kita berkeinginan tidak akan memilih partai yang tidak transparan dan yang tidak memperjuangkan kepentingan rakyat," ujar Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com