Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Petahana Demokrat Sumbang Rp 50,9 Miliar, Golkar Rp 14,2 Miliar

Kompas.com - 05/02/2014, 22:55 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Sekitar 90 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 kembali maju pada Pemilu Legislatif 2014. Dari semua petahana tersebut, calon anggota legislatif (caleg) dari Fraksi Partai Demokrat menyumbang dana kampanye paling besar.

"Total pengeluaran dana kampanye dari caleg incumbent Partai Demokrat sebesar Rp 50,9 miliar," ujar Manajer Program Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Ahmad Sunanto, di kantor JPPR, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2014).

Di peringkat kedua terbesar, kata dia, caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan total sumbangan sebesar Rp 20,5 miliar. Kemudian, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar Rp 18,6 miliar.

Di urutan keempat, sumbangan dari caleg petahana Partai Golkar dengan jumlah Rp 14,2 miliar. Kelima, caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dengan total sumbangan Rp 13,6 miliar.

Urutan keenam, sumbangan caleg Partai Gerindra dengan total Rp 11,0 miliar. Ketujuh, caleg Partai Hanura dengan total Rp 8,5 miliar. Kedelapan, caleg petahana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar Rp 6,3 miliar. Urutan terakhir, caleg petahana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar Rp 5,2 miliar.

Seperti diketahui, Fraksi Demokrat di DPR paling banyak memiliki anggota dalam periode 2009-2014 dengan 148 orang. Di bawah Demokrat yakni Fraksi Golkar (106 orang), PDI Perjuangan (94 orang), PKS (57 orang), PAN (46 orang), PPP (38 orang), PKB (28 orang), Gerindra (26 orang), dan Hanura (17 orang).

Sunanto menambahkan, caleg yang paling sedikit mengeluarkan dana kampanye, berdasarkan laporannya adalah caleg dari PPP, Achmad Daeng Sere. Dia mengeluarkan Rp 2 juta untuk menyumbang dana kampanye ke partainya. Sedangkan caleg yang menyumbang paling banyak datang dari PDI Perjuangan, Ina Ammania, yang menyumbang hingga Rp 2 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com