Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Campuri Urusan Demokrat, BK DPR Tolak Permintaan Konsultasi Pasek

Kompas.com - 04/02/2014, 17:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Trimedya Panjaitan mengatakan, pihaknya memutuskan menolak permohonan Gede Pasek Suardika yang ingin mengonsultasikan pemecatannya dari Partai Demokrat. Keputusan itu diambil BK DPR dalam rapat internal.

Trimedya menjelaskan, BK DPR memutuskan menolak permohonan Pasek karena khawatir terlalu dalam mencampuri urusan internal Partai Demokrat. Penolakan itu akan segera disampaikan BK DPR kepada Pasek melalui kuasa hukumnya.

"Sudah diputuskan di dalam rapat internal bahwa kita tidak bisa mengakomodir pengacara Pasek untuk ketemu dengan BK," kata Trimedya di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Trimedya mengatakan, baru pertama kali ada anggota DPR yang mengadukan masalahnya kepada BK DPR. Ia menduga Pasek ingin berkonsultasi karena memerlukan rekomendasi BK DPR untuk memperkuat gugatannya kepada Partai Demokrat.

Secara terpisah, Pasek mengaku ingin berkonsultasi dengan BK DPR karena dirinya belum dapat menerima keputusan DPP Partai Demokrat yang memecatnya. Ia menganggap keputusan itu cacat hukum karena tak sesuai mekanisme yang berlaku.

Pasek menjelaskan, selama ini dirinya selalu menerima semua keputusan partai. Di antaranya saat dicopot sebagai Ketua Bidang Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, dicopot sebagai Sekretaris Fraksi Demokrat, dicopot sebagai Ketua Komisi III DPR, dan dirotasi ke Komisi IX DPR.

Namun, khusus untuk keputusan pemecatan sebagai anggota Partai Demokrat dan anggota Fraksi Demokrat di DPR, Pasek menolaknya.

Surat pergantian antarwaktu yang dikirim DPP Partai Demokrat juga dikembalikan oleh pimpinan DPR dengan alasan cacat hukum karena tak ditandatangani Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pasek juga berencana melakukan somasi dan gugatan hukum menyikapi pemecatan dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com