Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamor Demokrat Turun, PPP Targetkan 90 Kursi di DPR

Kompas.com - 03/02/2014, 21:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan membahas pelaksanaan Pemilu Legislatif dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-II di Bandung pada 7-9 Februari mendatang. Partai berlambang Ka'bah ini menargetkan hingga 90 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019.

Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifudin menjelaskan, perolehan suara PPP di Pemilu Legislatif 2009 sebanyak 38 kursi. Oleh karena itu, dalam Pemilu Legislatif 2014, PPP ingin mendapatkan lebih dari itu.

"DPP PPP mencoba membuat target ini kedalam tiga kategori, yakni pesimistis, moderat dan optimistis," kata Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Lukman menjelaskan, target pesimistis memperoleh 40-60 kursi. Target moderat memperoleh 60-70 kursi. Sementara target optimistis memperoleh 75-90 kursi. Lukman menyadari, elektabilitas PPP di dalam berbagai survei sejauh ini masih relatif rendah. Namun, dia yakin target optimistis bisa diraih apabila segenap kader bekerja keras dalam waktu yang tersisa.

Sementara itu, Sekretaris Jendral (Sekjen) PPP Romahurmuziy optimistis partainya dapat berkontribusi cukup besar dalam Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya, kata dia, saat ini tidak ada partai ataupun tokoh yang benar-benar kuat.

Kondisi saat ini, menurutnya, berbeda dengan Pemilu 2004 dan 2009, dimana posisi Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono sangat dominan. Akibatnya, partai papan tengah seperti PPP sulit untuk berkontribusi.

"Tapi sekarang Demokrat sudah turun, SBY juga tidak bisa nyapres lagi. Tokoh lain berdasarkan survei, tidak ada yang elektabilitasnya diatas 50 persen seperti SBY pada 2004 dan 2009 lalu. Bahkan Jokowi pun hanya sampai 30 persen elektabilitasnya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com