Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Berharap SIM dan TNKB Masuk Kategori Material Khusus

Kompas.com - 25/01/2014, 06:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia berharap surat izin mengemudi (SIM) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) masuk ke dalam kategori alat material khusus (Almatsus). Dengan masuk kategori itu, proses pembuatannya tak harus melalui proses lelang.

“Justru lebih enak ngawasin-nya kalau almatsus,"  kata Wakapolri Komjen Oegroseno, di Mabes Polri, Jumat (24/1/2014). Oegroseno mengatakan, selama ini proses pengadaan SIM dan TNKB melalui proses lelang rawan praktik korupsi.

Bila SIM dan TNKB menjadi almatsus, ujar Oegroseno, pengadaan keduanya dapat dilakukan oleh BUMN dengan mekanisme penunjukan langsung. "Kalau korupsi ya BUMN yang kena. Daripada disebar ke swasta uang enggak karuan,” ujar Oegroseno.

Oegroseno mengatakan, SIM dan TNKB masuk kategori dokumen penting negara. Proses pembuatannya pun seharusnya tidak mudah diserahkan kepada pihak swasta karena harus dilindungi sedemikian rupa.

Polri, kata Oegroseno, saat ini sedang mengkaji kemungkinan SIM dan TNKB masuk ke dalam almatsus. “Almatsus sedang dibicarakan oleh Assrena, Assarpras, dan Korlantas," sebut dia. Pembuatan almatsus sekalipun, ujar dia, tetap harus ada ketentuan khusus untuk mencegah penyelewengan.

Sebelumnya, Polri telah melakukan lelang pembuatan TNKB. Namun, hasil lelang tersebut dibatalkan lantaran perusahaan yang menjadi pemenang lelang adalah PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA).

Direktur PT CMMA Budi Susanto saat ini adalah terpidana dalam kasus pengadaan simulator SIM kendaraan roda dua dan roda empat di Korlantas Polri. Kasus tersebut juga menyeret mantan Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo.

Polri, kata Oegroseno, saat ini tengah merancang sistem baru agar perusahaan yang pernah terlibat kasus korupsi tak dapat dengan mudah masuk menjadi peserta lelang pengadaan barang di Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com