Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Punya Media, Wajar Elektabilitas Dahlan Tertinggi

Kompas.com - 24/01/2014, 21:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai wajar jika elektabilitas calon presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan menempati urutan tertinggi. Pasalnya, Dahlan memiliki jaringan media Jawa Pos Group yang digunakan untuk kampanye.

"Dahlan ya wajarlah dia hasil surveinya tertinggi, dia punya media, bos," kata Ruhut saat ditemui sebelum ajang debat calon presiden Partai Demokrat di Palembang, Jumat (24/1/2013). Hal tersebut disampaikan Ruhut saat ditanya mengenai elektabilitas jagoannya, Pramono Edhie Wibowo, yang masih kalah dalam berbagai survei jika dibandingkan dengan Dahlan.

Pada saat kader Demokrat lain masih merahasiakan jagoannya, Ruhut justru terang-terangan mendukung mantan Kepala TNI Staf Angkatan Darat tersebut. "Saya tim inti pemenangan Pramono Edhie Wibowo," tegas Ruhut.

Menurutya, bukanlah suatu masalah jika internal Demokrat mendukung salah satu capres konvensi. Dia justru mempertanyakan sikap kader lainnya yang masih berada di zona "abu-abu" alias tidak mempunyai pilihan.

"Saya tidak abu-abu seperti yang lain. Untuk apa (bersikap) abu-abu? Hidup ini pilihan bos," ujarnya. Ruhut menganggap Pramono adalah sosok yang hebat dan berkarisma sehingga dia mati-matian mendukungnya. Latar belakang militer Pramono jadi alasan lainnya. Ke depannya, Ruhut mengaku akan terus mendampingi Pramono debat keliling Indonesia. Sebelumnya, Ruhut juga mendampingi Pramono pada ajang debat pertama di Medan.

Ruhut jadi daya tarik

Sebelumnya, saat ditanya tentang Ruhut yang masuk menjadi tim suksesnya, Pramono mengaku sadar bahwa sosok Ruhut kontroversial. Namun, ia juga tidak habis pikir setiap kali mengajak Ruhut selalu mendapat sambutan meriah dari masyarakat.

"Gaya Ruhut diperlukan. Daripada digebuki terus, kami perlu gebuk juga. Orang bilang benci Ruhut, tapi ke mana-mana selalu diminta foto sama orang. Masyarakat senang banget sama Ruhut," kata Pramono Edhie beberapa waktu lalu.

Adik ipar Presiden SBY itu mengungkapkan bahwa ia pernah menunggu Ruhut beberapa saat karena dicegat orang yang minta foto-foto. "Jadi, Ruhut ada daya tarik sendiri dengan gayanya begitu. Betul loh, tak menarik kalau tak ada Ruhut," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com