Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Jokowi, Amien Rais Cari Sensasi

Kompas.com - 21/01/2014, 20:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang seolah menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dianggap hanya sebagai ajang untuk mencari sensasi semata. Pasalnya, nama Jokowi yang populer menjelang pelaksanaan Pemilu 2014 dianggap sebagai sasaran tembak bagi seluruh partai politik.

"Pernyataan itu sebentuk sinisme politik saja karena bagaimanapun juga Jokowi adalah sasaran tembak pada Pemilu 2014," kata Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Ari Nurcahyo kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2014).

Ari mengatakan, Amien merupakan sosok sentral di dalam tubuh PAN yang bahkan citranya masih belum dapat dikalahkan oleh ketua umumnya saat ini, Hatta Rajasa. Untuk itu, seharusnya Amien tidak mengeluarkan pernyataan yang justru dapat menjadi bumerang bagi PAN. Terlebih lagi, dalam waktu dekat, PAN akan menghadapi pemilu legislatif.

Lebih lanjut, menurutnya, jika Amien ingin mengkritisi Jokowi, sebaiknya kritik yang disampaikan terkait kebijakan Jokowi dalam menanggulangi persoalan banjir. Namun, dalam kritik tersebut, Amien juga harus menyampaikan solusi yang baik kepada Jokowi untuk membenahi persoalan tahunan yang dihadapi Jakarta ini.

"Jokowi bukan tanpa celah, tetapi seharusnya kritik yang disampaikan harus secara proporsional. Kalau meminta agar minta maaf, itu namanya serangan pribadi," katanya.

Ari menambahkan, kritik pedas yang disampaikan Amien mungkin bukan tanpa alasan. Menurutnya, saat ini banyak parpol khawatir jika Jokowi akan maju sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 nanti, apalagi jika partai tempat Jokowi bernaung mencalonkannya sebelum pemilu legislatif berlangsung. Hal itu disebabkan akan memengaruhi perolehan suara yang akan didapat oleh masing-masing parpol dalam Pemilu Legislatif.

"Dari hasil penelitian kami, jika PDI Perjuangan mencapreskan Jokowi sebelum pileg, maka akan ada pergeseran suara seluruh parpol ke PDI Perjuangan. Margin pergeseran itu mencapai 15 persen. Itu adalah margin yang kita dapatkan dari partai-partai tadi, termasuk PAN," tandasnya.

Sebelumnya, Amien meminta Jokowi meminta maaf kepada warga Jakarta akibat banjir yang masih meluas. Menurut Amien, permintaan maaf merupakan tindakan paling simpatik yang bisa dilakukan Jokowi sekarang ini. Ia beranggapan Jokowi sudah berusaha secara maksimal. Namun, tidak ada cerita di muka bumi orang bisa melawan kehendak alam, seperti banjir yang terjadi saat ini.

"Mau dipasang Jokowi atau Joko siapa pun kalau sudah banjir seperti ini tentu tidak bisa diatasi. Dikurangin bisa," katanya seusai bertemu Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Semarang, di halaman Kampus Unimus, Minggu (19/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com