Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Mengaku Stres karena Bukunya Jadi Tebal

Kompas.com - 18/01/2014, 01:29 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku stres ketika mengetahui kalau bukunya yang berjudul “Selalu Ada Pilihan” terbit dengan jumlah halaman yang cukup tebal, yakni 824 halaman.

SBY khawatir buku yang ditulisnya sendiri itu tidak dbanyak dibaca karena tebal. "Buku ini tebal, saya stres setelah jadi tebal. Saya khawatir teman-teman takut karena tebal," kata SBY dalam acara peluncuran bukunya di Jakarta Convention Center, Jumat (17/1/2014) malam.

Meskipun tebal, ia mengklaim kalau buku “Selalu Ada Pilihan” ditulisnya dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dicerna. Dia mengaku menulis buku itu di sela-sela waktu senggangnya yang terbatas.

Menurut SBY, "Selalu Ada Pilihan" bukan buku yang sarat akan teori, analisis kritis yang bersifat ilmiah mengenai politik, ekonomi, atau pun demokras.

"Bukan mengenai bagaimana cara memenangkan pemilihan presiden. Dua minggu lalu saya tidak setuju ketika staf saya menyarankan agar buku itu diserahkan secara simbolik kepada capres yang akan bertanding di medio tahun ini. Saya tidak mau karena mereka pasti tersinggung,” tuturnya.

Melalui buku ini, SBY mengaku tidak bermaksud menggurui siapa pun. Dia berbagi pengalaman dan pengetahuan selama menjabat Presiden sejak 2004. Secara garis besar, buku itu menceritakan kondisi aktual Indonesia saat ini dari sudut pandang SBY, pengalaman selama menjadi Presiden, serta modal bagi seorang calon presiden.

“Saya ingin menyampaikan jalan pikiran saya. Saya berpandangan bahwa hidup ini adalah pilihan. Ingin menjadi apa seseorang itu, pilihan masing-masing. Masa depan seperti apa, itu juga pilihannya sendiri,” kata SBY.

Ia juga menyampaikan pentingnya membaca bagi masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang gemar membaca adalah masyarakat yang bergerak menuju kemajuan. “Manakala masyarakat rajin membaca, dia jadi rajin belajar. Masyarakat rajin belajar, akan menjadi masayrakat maju. Semoga kita semua menjadi bagian dari transformasi bangsa kita menuju negara maju,” ucapnya.

Buku "Selalu Ada Pilihan" dicetak dalam format 15,5 x 23 cm. Setelah sekitar satu tahun ditulis dan diproses, Jumat, 17 Januari, buku ini diluncurkan. Ditulis sendiri oleh Susilo Bambang Yudhoyono, dicicil selama satu tahun, selesai 70 persen pada pertengahan Juli 2013. Semula sebelum hurufnya diperkecil, tebalnya 1.084 halaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com