Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek Juga Dicoret sebagai Kader Demokrat

Kompas.com - 17/01/2014, 12:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tak hanya dipecat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Gede Pasek Suardika juga dicoret sebagai kader Partai Demokrat. Hal ini diungkap Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua saat dihubungi, Jumat (17/1/2014).

"Dia (Pasek) otomatis tidak di sana (Demokrat), ya sudah lain," kata Max.

Menurut Max, sikap yang ditunjukkan Pasek bersama Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) sudah sangat vulgar menyerang Partai Demokrat. Dalam ormas bentukan Anas Urbaningrum itu, Pasek menjabat Sekretariat Jenderal.

Selama ini, lanjut Max, Pasek selalu membela Anas. "Maka apa dibiarkan yang begitu? Jadi, tanpa dievaluasi pun, sudah tergambar untuk umum. Enggak perlu dievaluasi lagi," katanya.

Anggota Komisi I DPR itu pun sebenarnya melihat Pasek beserta loyalis Anas lainnya adalah pendatang baru di Partai Demokrat. Menurut Max, mereka bergabung ke Demokrat pada periode pertengahan hanya karena berdasarkan emosional politik. Dengan memecat Pasek, Max tak peduli elektabilitas Demokrat akan terpengaruh.

"Itu risiko, karena enggak bisa kita ini dua muka. Enggak bisa satu perahu, tapi dua kaki," katanya.

Perseteruan di internal Partai Demokrat kembali memanas setelah aksi "bersih-bersih" para loyalis Anas di partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Setelah menggeser posisi sejumlah loyalis Anas, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat memutuskan memecat Pasek.

Kepastian soal pencopotan Pasek dari keanggotaannya di DPR dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti. Dia mengatakan, Sekretariat Jenderal DPR baru menerima surat dari DPP Partai Demokrat pada Kamis kemarin.

Winantuningtyastiti melanjutkan, setelah menerima surat dari DPP Partai Demokrat, pihaknya akan meneruskan surat tersebut kepada pimpinan DPR. Nantinya, pimpinan DPR akan kembali berkirim surat kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU akan menentukan pengganti Pasek berdasarkan perolehan suara terbanyak dari daerah pemilihan Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com