JAKARTA, KOMPAS.com — Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Gita Wirjawan berpendapat, masalah pendidikan nasional merupakan masalah paling berat saat ini. Pembenahan sektor pendidikan bakal menjadi fokus utama Gita jika terpilih sebagai presiden selanjutnya.
Menurut Gita, dengan anggaran mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahunnya, pembangunan pendidikan nasional belum mampu memberikan kontribusi besar di Indonesia. Hal itu terjadi karena jumlah sarjana, khususnya lulusan S-3, belum ada di angka yang proporsional untuk memajukan dan menopang dunia industri nasional.
"Harus diperbaiki, sekarang jumlah (lulusan) S-3 enggak lebih dari 30.000, itu belum cukup menopang industrialisasi kita," kata Gita saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, di Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Dalam hitungannya, Indonesia paling sedikit memerlukan 200.000 orang lulusan S-3. Baginya, semua itu sangat mungkin direalisasikan, terlebih sokongan dana pendidikan mencapai 20 persen dari total APBN. Pada 2014 anggaran pendidikannya mencapai Rp 370 triliun.
"Kita punya uang, kirim saja tiap tahun mahasiswa kita ke kampus-kampus terbaik di dalam dan luar negeri. Kita kirim dengan pemetaan yang jelas," ujarnya.
Dengan memperluas beasiswa pendidikan tinggi, kata Gita, jumlah sarjana di Indonesia akan lebih proporsional. Manfaatnya untuk pembangunan nasional akan nampak setelahnya. Para mahasiswa Indonesia yang dibiayai studi di luar negeri juga dapat menjadi duta untuk mengenalkan budaya nusantara di kancah dunia.
"Enggak ada alasan untuk enggak bisa. Keamanan kita relatif stabil, ekonomi juga bagus dan cuma kurang pemerataannya. Pendidikan ini supaya nanti yang bekerja itu benar-benar bisa bertengger dan bersaing dengan siapa pun," pungkas Menteri Perdagangan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.