Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kerawanan Sosial Tahun Politik Versi Polri

Kompas.com - 08/01/2014, 05:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pesta demokrasi lima tahunan, dinilai sarat ancaman konflik sosial di masyarakat. Kepolisian Republik Indonesia menyatakan setiap tahapan pemilu punya potensi kerawanan sosial.

"Kami telah memetakan sejumlah ancaman kerawanan sosial yang mungkin terjadi menjelang pelaksanaan pemilu," ujar Kapolri Jendral Sutarman, Selasa (7/1/2014). Ancaman pertama, sebut dia, adalah politik uang. Menurut Sutarman, praktik politik uang berpotensi menyebabkan pemilu berjalan tidak jujur.

Dengan politik uang, ujar Sutarman, partai politik maupun calon anggota legislatif akan mengerahkan kemampuan finansial untuk membeli suara masyarakat demi meraih kemenangan. “Memengaruhi seseorang untuk memilih parpol atau calon tertentu,” kata Sutarman usai membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.

Ancaman selanjutnya, sebut Sutarman, adalah kampanye hitam dan intimidasi dari calon tertentu. Berikiutnya adalah ancaman konflik sosial pada masa kampanye. “Mobilisasi massa dalam jumlah besar tentu saja akan menimbulkan rawan gesekan,” katanya.

Kemungkinan peningkatan ancaman terorisme, lanjut Sutarman, merupakan ancaman berikutnya untuk tahun politik ini. Beberapa waktu lalu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme juga telah mengingatkan peningkatan eskalasi pergerakan teroris menjelang pemilu.

Untuk mengantisipasi sejumlah kerawanan yang akan terjadi, Sutarman mengatakan Polri sudah melakukan persiapan matang. Langkah antisipasi itu mencakup tindakan preventif, pre-emptif, dan cipta kondisi.

"Kami terus meningkatkan peran sentra gakumdu (penegakan hukum terpadu) kami," kata Sutarman. Sentra gakumdu, ujar dia, berperan menegakkan hukum jika pelanggaran terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com