Ketiganya adalah kampanye positif yang kental dengan pencitraan, kampanye negatif untuk menjatuhkan lawan, dan kampanye hitam untuk membuat masyarakat percaya bahwa lawan politiknya sama-sama buruk.
"Semuanya dilakukan di dua level, yaitu level nasional dan level lokal," kata Burhanuddin di Jakarta, Sabtu (4/1/2014).
Burhanuddin melanjutkan, kampanye atau persaingan akan berjalan lebih menarik. Direktur Eksekutif Indikator Politik ini memprediksi banyak politisi yang membuka kartu mati lawan politiknya. Tak hanya lawan dari eksternal, tetapi juga pesaing dari internal.
Saat saling membuka kartu mati itu, kata Burhanuddin, pihak yang paling diuntungkan adalah masyarakat. Pasalnya, masyarakat tak perlu bersusah payah mencari informasi dan rekam jejak para politisi karena akhirnya akan terungkap di berbagai media setelah dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Masyarakat akan diuntungkan oleh pertarungan saling membuka kartu mati lawan-lawannya. Masing-masing kader atau partai saling buka kartu. Nah, KPK memiliki aat untuk menjawab itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.