Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Barang Bukti Penggerebekan Teroris di Ciputat

Kompas.com - 03/01/2014, 17:08 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polri membeberkan sejumlah barang bukti yang diperoleh dari hasil penggerebekan di dua rumah kontrakan yang terletak di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (3/1/2014). Barang-barang tersebut diduga merupakan milik enam terduga teroris yang akan digunakan untuk melancarkan aksinya di sejumlah lokasi.

"Tentu dengan melihat barang seperti ini, ini merupakan barang berbahaya untuk kehidupan masyarakat kita. Jadi, kita harus melakukan langkah penegakan hukum karena kita tidak menginginkan ada korban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (3/1/2014).

Dari sejumlah barang bukti yang disita petugas, Boy mengatakan, ada sejumlah rangkaian bom pipa baik yang terbuat dari besi maupun pipa paralon PVC yang ditemukan saat penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Gang Hasan, Jalan KH Dewantoro, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (31/12/2013).

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah senjata api dan senjata tajam dalam penggeledahan. Di rumah kontrakan milik Hidayat alias Dayat Kacamata di Jalan Delima Jaya, Kampung Setu Nomor 69, RT 008 RW 02, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, polisi menemukan bahan baku yang diduga untuk pembuatan bom.

"Kita juga menemukan tulisan tangan pada sobekan koran tertanggal 30 Juni 2013 yang berisi rencana jihad," ujarnya. Sebelumnya, dalam penggerebekan di Kampung Sawah, enam orang terduga teroris tewas setelah sempat baku tembak dengan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Keenam terduga teroris itu adalah Hidayat alias Dayat Kacamata, Fauzi alias Fahrozi, Nurul Haq alias Jeck, Rizal Alif Makmur alias Agung Primus alias Primus, Hendi Albar, dan Mr X yang diduga Edo. Berikut ini barang bukti yang disita polisi.

Senjata Api dan Senjata Tajam

5 buah golok

2 pucuk pistol

1 buah pisau lipat merek AK 47

4 buah magazin

2 pisau

74 butir peluru

1 pucuk Revolver Smith & Wesson

6 butir selongsong peluru

3 pucuk pistol buatan 9 mm made in Bergium

1 buah pen gun

5 buah per

2 buah pen gun belum jadi

1 pucuk pistol bertuliskan Fabrique Nationale D'Armes De Guere Herstal Belgique 5 TI88

1 pucuk pistol bertuliskan PTB Mayer Cal 9 mm made in Germany

7 buah baut

5 buah mur

3 sarung senjata

 

 

Bahan Pembuat Bom

3 buah obeng

2 buah solder listrik

2 gulung kawat timah

2 soldering paste

2 buah cutter

1 buah kikir

4 buah potong sobekan kertas amplas

1 ikat potongan kawat panjang 10 cm

1 baterai kotak 9 V

1 baterai 12 V

4 baterai AAA

1 lembar kertas denah rangkaian elektronik

Rangkaian bom (di Unit Penjinak Bom Gegana Brimob)

2 lembar kertas berisikan cara membuat campuran bahan kimia

 

Kendaraan Bermotor

BPKB Honda B 6128 NLX

BPKB Suzuki B 6395 KLB

BPKB Honda B 5951 VG

BPKB dan STNK Honda B 6597 NHI

STNK Honda B 6882 TN

Empat unit sepeda motor (di Polda Metro Jaya)

 

Lain-lain

4 buah kacamata

1 buah senter

3 lempeng casing SN

1 buah kompas

3 audio player

1 buah flashdisk 1 GB

Uang tunai Rp 235.731.300

9 tas ransel berbagai merek

3 buah sebo warna hitam

11 tas pinggang berbagai merek

Tali pramuka warna putih

2 buah sarung tangan

1 buah kartu perdana Simpati yang terdapat lem besi

KTP Kota Bandung, Jawa Barat  a.n. Ma’mun Haris

KTP Kota Bima, NTB a.n. Abdullah Mustaqim

KTP Kota Bima, NTB a.n. Julfikar

1 buah karung bertuliskan Pos Indonesia warna oranye

1 buah tas pancing warna hitam merek Shimano

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com