Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Sindir Prabowo "Jojoba"

Kompas.com - 29/12/2013, 05:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Putri kedua almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, menyindir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia membongkar salah satu rahasia yang dimiliki Prabowo. Apakah rahasia itu?

"Pak Prabowo ini 'jojoba', jomblo-jomblo bahagia," kata Yenny saat peringatan Haul keempat Gus Dur di kediamannya di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam.

Prabowo menjadi salah satu tamu yang menghadiri kegiatan haul tersebut. Selain Prabowo, masih banyak tokoh penting lain yang turut menghadiri kegiatan tersebut, di antaranya mantan Ketua Umun Demokrat Anas Urbaningrum, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Sementara itu, akibat sindiran tersebut, sontak saja ribuan masyarakat dan jemaah yang memadati kediaman Gus Dur tertawa.

Namun, aksi Yenny menyindir Prabowo tak berhenti sampai di situ saja. Ia pun seolah membuat sayembara atas sindiran yang dibuatnya.

"Kalau ada yang mau daftar, silakan ke saya," selorohnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Selain karena kedekatannya dengan Gus Dur, ia mengaku jika Prabowo memiliki andil besar dalam mengenalkan Dhorir Farisi, suaminya.

"Gara-gara Pak Prabowo, saya menemukan kesatria Madura saya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com