JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla alias JK mengaku prihatin atas penetapan tersangka Gubernur Banten yang juga politisi Golkar Ratu Atut Chosiyah. JK berharap Atut bisa tegar.
"Saya prihatin karena Ibu Atut itu gubernur perempuan satu-satunya di Indonesia, jadi kita simpati. Beliau baru kehilangan suami (Hikmat Tomet), meninggal suaminya, adiknya ditahan (Tubagus Chaery Wardana). Tentu kita simpati musibah itu. Saya tahu dia tegar," kata JK di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
JK mengatakan, Atut tentu mesti bertanggung jawab jika bersalah. Ia juga berharap proses hukum terhadap Atut berjalan adil dan obyektif.
"Tentu Atut bisa mengutarakan hal-hal yang terjadi sebenarnya. Kita serahkan ke masalah hukum," kata mantan Ketua Umum DPP Golkar itu.
Ketika ditanya apakah kasus Atut akan berdampak pada dukungan publik terhadap Golkar menjelang Pemilu 2014, JK memastikan bakal berdampak negatif bagi partai. Hanya saja, lanjutnya, kasus hukum itu tentu tidak terkait dengan partai.
"Tapi, saya kira ini bukan langkah Golkar," pungkas JK.
Seperti diberitakan, pimpinan KPK sudah membenarkan adanya penetapan tersangka Atut. Namun, belum dijelaskan Atut terjerat kasus korupsi apa. Pimpinan KPK akan menjelaskan secara detail sore ini.
Sebelumnya, Atut sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten dan kasus dugaan suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.