Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Lamongan dan Bekasi Terkait Penembakan Polisi

Kompas.com - 16/12/2013, 18:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, dua terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri diketahui terkait kasus penembakan terhadap sejumlah polisi di Tangerang Selatan. Kedua terduga teroris tersebut adalah Raden Irwan alias Arkom dan Abidin.

Raden Irwan ditangkap Densus 88 di Lamongan, Jawa Timur, pada 15 Desember 2013 sekitar pukul 15.30 WIB. Sementara itu, Abidin ditangkap di Kali Abang Nangka, Bekasi Utara, Jawa Barat, pada hari yang sama. Kedua terduga teroris diketahui berasal dari kelompok yang sama, yakni jaringan Kodrat.

"Bukan (Irwan dan Abidin), kelompoknya saja. Kelompok dia yang juga berkait dengan penembakan polisi di Pamulang," kata Boy di Mabes Polri, Senin (16/12/2013).

Untuk diketahui, kelompok teroris Kodrat alias Deko merupakan bagian dari kelompok yang dibina oleh jaringan teroris Abu Roban. Abu Roban diketahui juga merupakan pimpinan dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Barat (MIB).

Kendati demikian, Boy menambahkan, pihaknya belum menemukan adanya keterkaitan kelompok ini dengan kasus penembakan terhadap Bripka Sukardi yang tewas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat ini, ditambahkan Boy, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus penembakan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2013 lalu terjadi peristiwa penembakan terhadap empat anggota kepolisian di kawasan Tangerang Selatan. Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh kelompok penyebar teror. Akibat penembakan, tiga di antaranya tewas.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kasus penembakan pertama terjadi terhadap anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono. Saktiyono mengalami luka.

Kasus penembakan selanjutnya terjadi pada 7 Agustus 2013. Pada kasus penembakan yang terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan, tersebut, Aiptu Dwiyatno tewas. Selang sepekan, tepatnya satu hari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Polda Metro Jaya kemudian menyebar sketsa foto wajah pelaku pada 18 Agustus 2013 lalu. Barulah pada 30 Agustus 2013, Polda Metro Jaya menyebar foto wajah kedua pelaku. Identitas pelaku berdasarkan foto yang disebar diketahui bernama Nurul Haq alias Jeck (28) dan Hendi Albar (30).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com