Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Kampanye Pencegahan Korupsi Melalui Film

Kompas.com - 14/12/2013, 22:02 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan kampanye pencegahan korupsi melalui festival film. Festival Film Antikorupsi itu digelar dengan berbagai kategori serta diikuti peserta dari berbagai macam latar belakang. Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan, pada awalnya, festival film antikorupsi hanya menargetkan diikuti oleh 50 peserta. Tapi ternyata animo masyarakat lebih tinggi. Sedikitnya 190 peserta mengikuti festival film ini.

"Karena kita ingin bangun vaksin antikorupsi, salah satunya dengan festival film. Bagaimana film menerjemahkan korupsi secara sederhana," kata Adnan di malam penganugerahan pemenang Festival Film Antikorupsi di Kuningan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).

Menurut Adnan, tingginya animo masyarakat dalam mengikuti festival film ini merupakan fakta baik dalam upaya pemberantasan korupsi. Setidaknya, kata dia, insan film nasional mulai menyadari bahaya korupsi perlu dikampanyekan lebih masif melalui media yang lebih segar, dan mudah dicerna.

"Festival ini mendapat ruang di masyarakat, sehingga mudah-mudahan masa depan terbebas korupsi," pungkasnya.

Festival Film Antikorupsi 2013 adalah festival film di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai anti-korupsi, menggugah kesadaran akan dampak korupsi dan manfaat yang didapat dari gerakan pemberantasan korupsi, menanamkan perilaku antikorupsi, mendorong partisipasi masyarakat untuk turut serta dalam pemberantasan korupsi.

Acara ini dilaksanakan secara serentak di sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Malang, Padangpanjang, Balikpapan, dan Palu.

Pada tahun pertama pelaksanaannya, acara ini diadakan 9-14 Desember 2013 sekaligus memperingati Hari Antikorupsi Internasional. KPK beranggapan, acara ini merupakan ajang ideal bagi seluruh masyarakat untuk menyebarluaskan pesan kejujuran, integritas, transparansi, maupun perlawanan terhadap korupsi.

Acara ini membuka kesempatan terhadap karya film yang diproduksi mulai dari 1 Januari 2000, hingga 31 Desember 2013. Setiap kategori film yang diikutkan dalam kompetisi diseleksi oleh tim juri independen yang terdiri oleh sutradara, tokoh dan pakar film dalam bidang berbeda, serta para pegiat anti-korupsi.

Masing-masing pemenang berhak atas hadiah senilai Rp 10 juta, komputer jinjing, dan lainnya. Kategori lomba adalah film fiksi panjang (di atas 30 menit) untuk umum, film fiksi pendek (di bawah 30 menit) untuk umum dan pelajar, film dokumenter panjang (di atas 30 menit) untuk umum, film dokumenter pendek (di bawah 30 menit) untuk umum dan pelajar, film animasi (minimal 30 detik, maksimal 5 menit) untuk umum dan pelajar, citizen journalism (minimal 30 detik, maksimal 3 menit), games animasi untuk umum dan pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com