"Menurut saya enggak boleh ketua KPK melontarkan yang sedang dalam proses di KPK. Kalau KPK enggak bisa menyentuh harus dipertanyakan sekarang. Pernyataan ini menunjukkan kelemahan KPK," Diirektur Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Zaenal Arifin saat dihubungi, Jumat (13/12/2013).
Di samping itu, KPK harus berani mengusut kasus dugaan korupsi di Jawa Timur. Menurut dia, Abraham seharusnya tak mengungkapkan hal itu kepada publik. Sebab, selain menunjukkan kelemahan KPK, dapat menghambat proses penyelidikan.
"KPK, kan collective collegial, apakah pernyataan seorang ketua mewakili lembaga?" katanya.
Sebelumnya, Abraham menyebut ada koruptor besar di Jawa Timur. Namun, ia mengatakan, KPK sulit menembus dan menemukan bukti karena modus kejahatan itu sangat canggih dan tak berbekas.
"Di Jawa Timur itu perampoknya kelas wahid, pelakunya berpengalaman, bahkan kategori tak bisa dimaafkan," kata Abraham dalam sebuah seminar politik kebangsaan di kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS), di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Abraham membantah dianggap tak berani mengusut kasus korupsi di Jawa Timur. Dia menyatakan, KPK sudah memperoleh informasi terkait kasus dugaan korupsi di daerah itu. KPK akan mengusutnya jika telah ditemukan petunjuk dan alat bukti yang cukup.
Koruptor kelas wahid di Jawa Timur itu, kata Abraham, masuk dalam kategori kelas berat karena melakukan korupsi secara rapi dan tak meninggalkan jejak. Semua kejahatannya, kata Abraham, dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi adanya penelusuran KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.