Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Dukung Mahfud MD Jadi Cawapres Ical

Kompas.com - 11/12/2013, 17:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mendukung mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi pendamping Aburizal "Ical" Bakrie dalam pemilihan presiden tahun depan. Akbar menilai Mahfud memiliki kualifikasi yang cukup untuk diusung Golkar menjadi calon wakil presiden Ical.

Akbar menuturkan, nama Mahfud MD telah sering muncul dalam berbagai pembahasan calon wakil presiden di internal Golkar. Pengalaman Mahfud yang pernah bertugas di eksekutif, legislatif, dan yudikatif menjadi nilai lebih dari figur lain yang telah lebih dulu digadang-gadang akan mendampingi Ical di 2014.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Mantan Ketua MK Mahfud MD

"Mahfud salah satu yang disebut di internal Golkar, menurut saya dia memiliki persyaratan yang cukup untuk menduduki posisi cawapres," kata Akbar, saat dijumpai dalam sebuah seminar politik kebangsaan, di Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).

Bahkan lebih jauh, Akbar mengungkapkan bahwa Mahfud MD merupakan salah satu figur ideal untuk menjadi calon wakil presiden dari semua partai. Selain berpengalaman, Mahfud juga diyakininya cukup populer dan memiliki integritas dalam penegakan hukum serta upaya pemberantasan korupsi.

Meski demikian, Akbar belum dapat memastikan keputusan Golkar pada calon wakil presiden yang akan mendampingi Ical. Semua itu baru terungkap setelah hasil pemilihan legislatif diketahui dan menjadi wewenang penuh Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Mahfud itu sudah teruji, tapi keputusannya lihat nanti setelah pileg. Bisa saja kita koalisi kalau tidak dapat 20 persen kursi (di DPR)," pungkasnya.

Seperti diberitakan, sampai saat ini ada beberapa tokoh yang sempat dikaitkan akan menjadi calon wakil presiden Ical. Selain Mahfud, ada nama Dahlan Iskan, dan Pramono Edhie Wibowo. Golkar akan mencari calon wakil presiden di 2014 yang dapat menutup kekurangan Ical. Diharapkan, calon wakil presiden itu berasal dari etnis dengan populasi terbanyak, atau memiliki latar belakang militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Nasional
Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Nasional
Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Nasional
Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Nasional
Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Nasional
Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Nasional
Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com