Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rhoma Irama, Biaya Kampanye PKB Lebih Murah

Kompas.com - 08/12/2013, 18:57 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa beruntung dengan kehadiran raja dangdut Rhoma Irama. Rhoma yang menjadi kandidat calon presiden (capres) PKB itu dinilai telah membuat biaya kampanye PKB menjadi lebih murah.

"Kami bersyukur punya NU (Nahdlatul Ulama), inilah biaya yang murah. Kami bersyukur punya Rhoma Irama, inilah biaya termurah Pemilu kita," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar seusai acara diskusi PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin, di Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Muhaimin mengakui, selama ini PKB lemah soal dana kampanye. PKB juga tidak mampu beriklan di media massa. "PKB sejak awal soal logistik Pemilu paling lemah. Terutama iklan enggak punya. Uang kami terbatas," kata Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin itu.

Sebelumnya, Muhaimin mengatakan bahwa PKB tak perlu mengeluarkan banyak biaya ketika mengajak Rhoma kampanye di sejumlah daerah. Kehadiran Rhoma dapat dengan mudah menyedot 1.000 hingga 10.000 pengunjung.

Popularitas pelantun lagu "Begadang" itu tak dapat diragukan lagi. Namun, Muhaimin mengatakan, PKB akan mengusung calon presiden setelah pemilu legislatif.

Selain Rhoma, saat ini kandidat capres PKB yaitu mantan Ketua MK Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. PKB akan terus melakukan survei internal untuk elektabilitas ketiga tokoh tersebut.

"Ya, makanya kita belum bisa bicara sekarang, karena kita akan lihat disamping kapasitas, kapabilitas, kualitas, elektabilitas yang paling menentukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com