"Ibu Pur itu ada di Cikeas (rumah pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Anas, saat berdiskusi dengan kru redaksi Tribunnews.com, Selasa (3/12/2013). Dia pun mengaku kenal dan pernah bertemu dengan perempuan itu.
Seingat mantan anggota KPU ini, pertemuannya dengan Bu Pur terjadi dalam acara Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) pada pertengahan 2010. "Ya, saya pernah ketemulah, tapi saya tidak kenal dekat. Ketemu di acara partai, di JCC atau di mana gitu, saya pernah ketemu dan salaman," ujar dia.
Mulanya, tutur Anas, ia tidak mengetahui secara detail latar belakang sosok perempuan itu. Belakangan, ia mendapatkan informasi bahwa Bu Pur adalah orang dari lingkaran kediaman pribadi Presiden SBY di Cikeas. "Saya belum pernah ketemu Bu Pur di Cikeas. Tapi, menurut informasi, ya di sanalah, di mana lagi," bebernya.
Nama Bu Pur muncul saat anak buah mantan Bendahara Umum Partai Muhammad Nazaruddin, Mindo Rosalina Manullang, memberikan kesaksian dalam persidangan terdakwa kasus Hambalang, Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Rosa mengetahui nama dan peran Bu Pur dalam mendapatkan jatah proyek Hambalang saat dia mencoba memasukkan nama Permai Group ke Sesmenpora Wafid Muharram untuk mendapatkan proyek Kemenpora itu.
Bu Pur adalah panggilan akrab Sylvia, merujuk pada nama suaminya, Purnomo D Rahardjo. Dari Wafid pula, Rosa mengetahui Bu Pur adalah Kepala Rumah Tangga Cikeas.
Sosok Bu Pur pula yang disebut mempunyai peran mengubah anggaran proyek Hambalang dari proyek satu tahun menjadi multiyears. Nominalnya pun melonjak menjadi Rp 2,5 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengatakan tidak ada jabatan yang dinamakan Kepala Rumah Tangga Cikeas dalam struktur lembaga kepresidenan.
(Abdul Qodir/Reza Gunadha)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.