Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontradiktif, Dulu Ingin Jegal Jokowi, Kini Rhoma Sebut Pasangan Ideal

Kompas.com - 03/12/2013, 14:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedangdut Rhoma Irama dinilai kontradiktif jika saat ini menyebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai pasangan yang ideal bagi dirinya untuk maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014. Pasalnya, saat Jokowi bersama pasangannya Basuki Tjahaja Purnama berkampanye dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, beberapa waktu lalu, Rhoma pernah melakukan upaya penjegalan terhadap Jokowi.

"Rhoma Irama dulu pernah berupaya menjegal Jokowi. Jadi, kontradiktif kalau sekarang ingin berpasangan," kata Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2013).

Karena gesekan itu juga, menurut dia, Rhoma dan Jokowi tidak akan menjadi pasangan yang cocok dan serasi. Tidak akan ada chemistry yang kuat antara Jokowi dan Rhoma.

"Jadi, masih jauh, agak jauh dan sulit kemungkinannya duet ini akan terwujud," ucap dia.

Hanta juga mengaku keheranan dengan banyaknya tokoh politik yang ingin berduet dengan Jokowi. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan tokoh tersebut tidak mempunyai posisi sendiri.

"Artinya, semua berpikir Jokowi terkuat. Jadi, mereka bertarung sebagai capres Jokowi. Padahal, PDI-P juga belum jelas apakah akan mencalonkan Jokowi," ujar dia.

Seperti diberitakan, Rhoma Irama yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014 mengklaim ideal jika berpasangan dengan Jokowi sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Menurut Rhoma, ia dan Jokowi sama-sama merakyat.

"Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Kalau Rhoma pasangan sama Jokowi sangat mungkin. Ini bisa jadi pasangan ideal. Saya rasa seperti itu," ujar Rhoma dalam diskusi Mencari Pemimpin Masa Depan Pilihan Umat, Selasa (3/12/2013), di Kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur.

Padahal, lebih dari setahun lalu, Rhoma sempat melakukan upaya penjegalan terhadap pasangan Jokowi-Ahok saat mereka mencalonkan diri sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI. Rhoma melakukannya saat memberikan ceramah di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Minggu (29/7/2012). Saat itu, ia datang mendampingi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dalam kegiatan Safari Ramadhan-nya.

Dalam ceramahnya, selain membenarkan kampanye SARA, Rhoma juga mengajak jemaah masjid untuk memilih calon pemimpin yang seiman. Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan mengenai Jakarta jangan menjadi seperti Singapura-nya Indonesia pada 1972, yang saat itu dikuasai oleh Lee Kuan Yew, yang berasal dari etnis tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com