Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Enggan Bersaing dengan Anis Matta

Kompas.com - 02/12/2013, 12:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengaku tak ingin bersaing dengan Anis Matta dalam Pemilihan Raya (Pemira) PKS. Menurut Hidayat, nama-nama yang mencuat dan digadang sebagai pemenang murni pilihan kader dan tak ada tokoh PKS yang ambisius memenangkan Pemira tersebut.

"Kami tidak dalam posisi bersaing. Saya dimunculkan karena bukan saya yang minta," kata Hidayat, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Hidayat menjelaskan, mekanisme Pemira berjalan fair. Nama-nama yang diunggulkan tak diperbolehkan melakukan kampanye untuk merebut suara dari para kader PKS. Hasil akhir Pemira, kata Hidayat, harus diterima seluruh kader dan mendukung siapa pun yang keluar sebagai pemenang.

Ia menambahkan, jika pada pemilihan legislatif 2014 perolehan suara PKS mencapai 15 persen, partainya akan mengusung calon presiden sendiri. Calon presiden tersebut ditentukan dari hasil Pemira.

"Pemira untuk menguatkan internal, tapi bukan berarti di internal kita lagi ada masalah. Dan kalau hasilnya (pileg) di bawah 10 persen, tentu kita harus realistis (koalisi)," ujarnya.

Diunggulkan

Nama Hidayat Nur Wahid diunggulkan memenangkan Pemira PKS. Saingan terberat Hidayat adalah Anis Matta yang saat ini menjabat sebagai Presiden PKS. Jajak pendapat semua warga PKS di seluruh Indonesia melalui Pemira untuk Pemilu Presiden 2014 telah selesai pada Sabtu (30/11/2013) lalu.

Untuk DKI Jakarta, lima nama yang akan diusulkan ke Majelis Syuro PKS adalah Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nurmahmudi Ismail.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin mengatakan, Anis Matta dipilih oleh 87,7 persen (kader), disusul Hidayat Nur Wahid dengan 83,4 persen dukungan dan Ahmad Heryawan dengan 72,4 persen. Posisi keempat adalah Tifatul Sembiring dengan dukungan 38,4 persen dan Nurmahmudi Ismail dengan 26,5 persen. Hasil tersebut didapat dari pemungutan suara di mana satu kader memilih lima nama yang menurut mereka paling layak menjadi calon presiden dari partai itu.

Selanjutnya, hasil Pemira akan disampaikan segera ke Dewan Pengurus Pusat PKS sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan (tentang) calon presiden dari PKS oleh Majelis Syuro. Kemungkinan, keputusan tersebut diambil pada pertengahan Desember 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com