Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Elektabilitas, Megawati Tak Cemburu dengan Jokowi

Kompas.com - 26/11/2013, 16:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut tidak mempermasalahkan elektabilitasnya sebagai calon presiden yang telah dikalahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, kader PDI-P. Meski Jokowi terus didorong maju dalam pilpres, hubungan Megawati dengan Jokowi tetap baik.

"Hari ini memang Ibu Mega sudah melihat elektabilitas Jokowi sangat tinggi. Tapi Ibu Mega tidak cemburu. Dia justru menunjukkan sifat kenegarawanannya. Hubungan Jokowi dan Ibu Mega sangat baik," ujar Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait saat dihubungi, Selasa (26/11/2013).

Ara, sapaan anggota Komisi XI DPR ini, melihat Jokowi telah menujukkan sifat yang luar biasa ketika menyikapi pilpres. Meski selalu merajai survei, kata dia, Jokowi tidak sekali pun terlihat berambisi menjadi presiden. Jokowi selalu menyerahkan sepenuhnya kepada Megawati dan lebih fokus pada tugasnya di Jakarta.

Seperti diketahui, berdasarkan keputusan partai, penetapan capres-cawapres PDI-P berada di tangan Megawati. Hingga saat ini, Megawati belum menetapkan.

"Begitu banyak partai yang meminang dia (Jokowi), bahkan capres juga berusaha meminang dia. Tapi dia menunjukkan sikap yang loyal saat partai belum memberikan kepastian apa pun," ucapnya.

Ara memuji hubungan antara Megawati dan Jokowi. Bahkan, ia menyebutkan bahwa Jokowi adalah anak ideologi Soekarno dan Megawati. "Dia (Jokowi) anak ideologis dari Bung Karno dan Megawati. Ini bukan tanpa parameter. Lihat saja cara dia (Jokowi) mempertahankan Lurah Susan," kata Ara.

Dengan segala kelebihan yang dimiliki Jokowi, Ara yakin Megawati bersikap bijaksana dalam memilih pemimpin ke depan untuk bangsa dan partai. Ara meminta publik bersabar.

"Ini adalah bentuk kesabaran progresif, kesabaran yang ada tujuannya. Pada waktunya akan kami umumkan," pungkasnya.

Hubungan Megawati dan Jokowi terlihat dekat belakangan ini. Keduanya kerap tampil bersama. Terakhir, Megawati dan Jokowi tampil bersama dalam acara pemutaran film dokumenter tentang sampah. Keduanya pada akhir pekan lalu juga meninjau wilayah percontohan konservasi Ciliwung di Saung Komunitas Ciliwung-Condet. Selama ini Megawati berkali-kali memuji Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com