Apakah pertemuan tersebut menjadi pertanda bagi kedua partai untuk menjalin koalisi dalam Pemilu 2014? Saat menggelar jumpa pers seusai pertemuan, Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, pertemuan tersebut bukanlah yang pertama.
Terkait pertemuan tersebut, ia menuturkan, dirinya tidak bisa menyampaikan seluruh isi pertemuan kepada publik. "Ada beberapa hal yang tidak bisa disampaikan karena rahasia," katanya.
Terkait dengan koalisi antara kedua partai, Tjahjo memilih enggan berkomentar banyak tentang peluang tersebut. Ia pun mengatakan bahwa jawaban tersebut lebih cocok ditanyakan kepada Megawati atau Surya Paloh. Selain itu, ia menilai partainya juga masih menunggu hasil pemilu legislatif yang digelar tahun depan. Tjahjo juga enggan mengomentari terkait rencana koalisi ke depan antara kedua partai.
Saat disinggung soal apakah isi pembicaraan menyinggung kemungkinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi calon presiden, Tjahjo tidak menjawabnya. Ia menilai pertemuan antara PDI-P dan Nasdem baik bagi kedua partai.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Partai Nasdem Rio Capella mengatakan, pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pertemuan kali ini adalah salah satu pertemuan puncak karena mempertemukan ketua umum masing-masing partai.
Rio juga lebih memilih bungkam terkait kemungkinan koalisi antara kedua partai. Ia menilai pertemuan tersebut hanya membahas persoalan yang berkaitan dengan isu-isu kebangsaan, seperti isu Daftar Pemilih Tetap (DPT), keberadaan Lembaga Sandi Negara dalam pemilu, kredibilitas Mahkamah Konstitusi, serta isu yang gencar belakangan ini terkait penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden SBY dan sejumlah pejabat negara.
"Jadi ini tentu berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.