Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri: Usulan Pilkada Tak Langsung Disetujui, KPK Akan Dilibatkan

Kompas.com - 18/11/2013, 18:04 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyadari, usulan pemilihan kepala daerah bupati/wali kota secara tidak langsung oleh DPRD rentan praktik politik uang. Oleh karena itu, bersamaan dengan usulan itu, pemerintah mengusulkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut terlibat dalam pengawasan pelaksanaan pilkada.

"Tentu untuk menghindari politik uang, karena pemilihan lewat dewan rawan politik uang, kita akan melibatkan KPK. KPK dapat mengawasi pemilihan bupati/wali kota," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kementetian Dalam Negeri (Kememdagri) Djohermansyah Djohan usai diskusi "Pilkada: antara Manfaat dan Mudharat" di Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).

Ia mengatakan, teknik pengawasannya akan diatur oleh KPK. Menurutnya, pengawasan oleh lembaga itu sangat efektif mencegah politik uang. Pasalnya, KPK punya kewenangan yang lebih besar untuk menyadap dibandingkan penegak hukum lainnnya.

"KPK kan punya extra ordinary power, bisa menyadap telepon, bisa melakukan pemeriksaan dan sebagainya," kata Djohermansyah.

Menurutnya, pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan saat pemungutan suara.

"Mulai dari lobi-lobinya, kita minta KPK untuk memantau. Seluruh anggota DPRD ini gampang kita minta KPK untuk mantau," lanjut Djohermansyah.

Sementara itu, proses pemungutan suara, lanjutnya, harus dilakukan secara terbuka agar publik dapat mengawasinya.

Birokrat yang akrab disapa Djo itu mengatakan, usulan pilkada tidak langsung tengah dibahas dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pilkada oleh pemerintah dan DPR. Ia mengatakan, beberapa fraksi di DPR telah menyetujui usulan tersebut, antara lain Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com