Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinabung Masih Siaga, 1.681 Warga Mengungsi

Kompas.com - 04/11/2013, 17:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Aktivitas Gunung Api Sinabung masih menunjukkan aktivitas tinggi. Statusnya masih Siaga (level III). Kondisi tersebut menyebabkan 1.681 jiwa warga sekitar Gunung Sinabung mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (4/11/2013), menyebutkan, para pengungsi Sinabung berada di empat titik, yaitu Los Pekan Tiga Ndreket dari Desa Mardinding sebanyak 891 jiwa; GBKP Payung dihuni 292 jiwa yang berasal dari Desa Sukameriah; Masjid Payung sebanyak 110 jiwa dari Desa Sukameriah; dan Jambur Namanteran sebanyak 388 jiwa terdiri dari warga Desa Bekerah 152 jiwa dan Desa Simacem 236 jiwa.  

Bupati Karo, lanjut Sutopo, telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, yaitu dari 3-9 November 2013. Posko dan struktur komando tanggap darurat sedang disiapkan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI dan Polri.

Menurutnya, BNPB telah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan Pemerintah Daerah Karo, baik pendampingan manajerial, administrasi, logistik, maupun pendanaan. Mengingat Kabupaten Karo hingga sekarang belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), urusan kebencanaan dipegang Kesbanglinmas.

BPBD Sumatera Utara telah berada di lokasi juga untuk memberikan bantuan dan telah mengerahkan logistik dan peralatan. Sutopo menyebutkan, kebutuhan mendesak bagi pengungsi adalah makanan siap saji, minuman, selimut, masker, terpal, tenda, dan sanitasi.  

Lebih lanjut, Sutopo menjelaskan, Gunung Api Sinabung dipantau secara terus-menerus menggunakan empat stasiun seismik. Semua sensor dipasang di sekitar puncak Sinabung. Data dikirim melalui sinyal gelombang radio dan direkam secara analog maupun digital di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo (8,5 km dari puncak).

Pemantauan deformasi dilakukan menggunakan empat GPS yang dipasang secara kontinu. Data dikirim melalui gelombang radio dan direkam secara digital.  

"Erupsi masih berpotensi terjadi dan abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak," jelas Sutopo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com