Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2013, 09:49 WIB
Haryo Damardono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah lebih berpotensi terpapar kasus korupsi dibandingkan dengan PNS di pemerintah pusat. Sebagian besar kasus korupsi oleh PNS di pemda juga terjerat karena mengikuti kehendak pemimpin daerah.

Seseorang yang menjadi PNS di pemerintah pusat peluang korupsinya sebesar 1:1,1. Sementara itu, peluang korupsi PNS di pemda justru lebih besar, yakni 1:1,6.

”Jadi, berhati-hatilah kepada anak-anak muda supaya tidak terkena korupsi justru oleh atasannya,” kata Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso, Jumat (25/10), dalam Diskusi DPD soal Suap Daerah di Jakarta.

Urutan pelaku

Menurut Agus, berdasarkan riset PPATK pada tahun 2011, 2012, dan semester I-2013 dapat diurutkan pelaku-pelaku korupsi.

”Pada urutan pertama justru anggota staf atau pegawai di pemda, urutan kedua bendaharawan, ketiga baru bupati. Kemudian, urutan keempat pegawai lagi,” ujarnya.

Agus juga mengingatkan, pemimpin daerah biasanya memanfaatkan birokrasi untuk korupsi. Karena itu, PNS di pemda perlu lebih waspada.

Diingatkan Agus, 67 persen kasus pencucian uang juga pada awalnya merupakan kasus korupsi.

”Dari 67 persen kasus pencucian uang itu, ternyata 54 persennya merupakan kasus korupsi di lingkungan pemda. Jadi, cocok dengan data kami bahwa PNS pemda itu lebih mudah terpapar korupsi,” katanya.

Pilkada memicu

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Bali, I Wayan Sudirta, mengatakan, korupsi di pemda dipicu oleh ketidakberesan dalam pemilihan umum kepala daerah.

”Batasi saja pengeluaran dan sumbangan calon (legislatif) seperti di Amerika. Jadi, tidak otomatis yang kaya atau yang mendapat banyak sumbangan menjadi kepala daerah,” kata Wayan Sudirta.

Bila undang-undang memberi peluang korupsi, katanya, pengawasan juga harus lebih diperketat.

”Nah, masalahnya mana ada, misalnya, Badan Pengawas Pemilu menangkap calon (legislatif) yang terindikasi melakukan politik uang? Mana ada seorang petahana yang terkena kasus bantuan sosial? Hal itu tidak pernah kami temukan,” kata Wayan Sudirta.

Modus korupsi oleh pemda paling banyak juga melibatkan pengadaan barang dan jasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com