Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dukung Usulan Tes Integritas untuk Pejabat Publik

Kompas.com - 25/10/2013, 17:40 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menyambut baik usulan Rektor UIN Kalijaga, Musa Asy'arie, agar digelar tes integritas bagi pejabat publik. Pasalnya, selama ini kasus tindak korupsi banyak melibatkan pejabat negara yang membuktikan minimnya integritas pejabat.

Saat menyampaikan sambutannya, Musa Asy'arie mengungkapkan gagasan tes integritas karena melihat realitas saat ini. Masyarakat mengakui keberadaan Tuhan, tetapi tidak direalisasikan dalam kehidupan, hingga terjadi maraknya tindak korupsi.

"Realitasnya justru sebaliknya. Korupsi dan tindak kekerasan marak terjadi, seolah masyarakat negara ini tidak berketuhanan," kata Musa Asy'arie.

Saat penandatanganan kerja sama dengan KPK, Jumat (25/10/2013), dia berharap kerja sama dengan KPK dapat dikembangkan dalam bentuk spiritual assessment bagi pejabat. Menurutnya, saat ini adalah momentum yang tepat untuk menguji persyaratan utama, yakni beriman dan bertakwa.

Adnan memberi dukungan terhadap rencana tes integritas untuk pejabat tersebut lantaran mencermati faktor tindak korupsi yang banyak dilakukan oleh para pejabat publik. Selama ini, tes hanya mengacu pada kesehatan fisik dan mental, tetapi tidak masuk ke ranah spiritual. Oleh karena itu, kualitas integritas pejabat publik tidak dapat terlihat.

"Jangan hanya berisi materi kesehatan fisik dan mental saja. Namun, juga spiritual," ujar Adnan.

Ia menegaskan bahwa tes integritas itu sangat penting karena ukuran kualitas seseorang dapat terlihat, terutama kualitas integritas pejabat publik. Adnan menjelaskan, ketika dirinya bergabung dengan KPK, banyak calon yang gagal ketika menjalani tes integritas. Dari total sekitar 10 orang, hanya satu yang bisa lolos. Dari tes tersebut terlihat bahwa tes ini memang setidaknya bisa melihat ukuran kualitas seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com