Saat menyampaikan sambutannya, Musa Asy'arie mengungkapkan gagasan tes integritas karena melihat realitas saat ini. Masyarakat mengakui keberadaan Tuhan, tetapi tidak direalisasikan dalam kehidupan, hingga terjadi maraknya tindak korupsi.
"Realitasnya justru sebaliknya. Korupsi dan tindak kekerasan marak terjadi, seolah masyarakat negara ini tidak berketuhanan," kata Musa Asy'arie.
Saat penandatanganan kerja sama dengan KPK, Jumat (25/10/2013), dia berharap kerja sama dengan KPK dapat dikembangkan dalam bentuk spiritual assessment bagi pejabat. Menurutnya, saat ini adalah momentum yang tepat untuk menguji persyaratan utama, yakni beriman dan bertakwa.
Adnan memberi dukungan terhadap rencana tes integritas untuk pejabat tersebut lantaran mencermati faktor tindak korupsi yang banyak dilakukan oleh para pejabat publik. Selama ini, tes hanya mengacu pada kesehatan fisik dan mental, tetapi tidak masuk ke ranah spiritual. Oleh karena itu, kualitas integritas pejabat publik tidak dapat terlihat.
"Jangan hanya berisi materi kesehatan fisik dan mental saja. Namun, juga spiritual," ujar Adnan.
Ia menegaskan bahwa tes integritas itu sangat penting karena ukuran kualitas seseorang dapat terlihat, terutama kualitas integritas pejabat publik. Adnan menjelaskan, ketika dirinya bergabung dengan KPK, banyak calon yang gagal ketika menjalani tes integritas. Dari total sekitar 10 orang, hanya satu yang bisa lolos. Dari tes tersebut terlihat bahwa tes ini memang setidaknya bisa melihat ukuran kualitas seseorang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.