Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Akil, 4 Anggota Majelis Kehormatan MK Datangi KPK

Kompas.com - 25/10/2013, 10:29 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Empat anggota Majelis Kehormatan Hakim Mahkamah Konstitusi menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (25/10/2013), untuk meminta keterangan Ketua MK nonaktif, Akil Mochtar, yang ditahan di Rumah Tahanan KPK karena terjerat kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah. Mereka adalah Bagir Manan, Machfud MD, Harjono, dan Abbas Said. Adapun Majelis Kehormatan bertugas menelusuri dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Akil.

"Mau periksa Pak Akil," kata anggota Majelis Kehormatan Bagir Manan saat memasuki Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Harjono mengatakan, pemeriksaan Akil oleh Majelis Kehormatan akan berlangsung secara tertutup sesuai dengan permintaan KPK.

"Karena diizinkannya tertutup, jadinya tertutup," ujar Harjono.

Sementara itu, Mahfud dan Abbas tidak berkomentar soal pemeriksaan yang dilakukan hari ini. "Nanti saja," ucap Machfud singkat kemudian masuk ke Gedung KPK.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa penyidik KPK akan mendampingi Akil dimintai keterangan Majelis Kehormatan. Menurut Johan, pada dasarnya KPK mengizinkan MKMK memeriksa Akil sepanjang pemeriksaan dilakukan tertutup dan tidak mengganggu proses penyidikan kasusnya di KPK.

Permintaan izin memeriksa Akil dilayangkan Majelis Kehormatan ke KPK pada Rabu (16/10/2013). Pemeriksaan ini terkait dugaan pelanggaran kode etik dalam perkara hukum yang kini menjeratnya. Majelis juga berencana meminta konfirmasi soal temuan ganja dan sabu di ruangan kerja Akil saat penggeledahan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com