Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pembubaran PPI oleh Elite Demokrat Dinilai Berlebihan

Kompas.com - 23/10/2013, 17:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod Al-Barbasy mempertanyakan wacana pembubaran PPI yang dilontarkan elit Partai Demokrat. Menurutnya, wacana tersebut dinilai berlebihan karena untuk membubarkan sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas), harus sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas yang baru saja disahkan.

“Dalam UU Ormas tegas dinyatakan bahwa ormas hanya bisa dibubarkan bila melanggar ketentuan Pasal 21 dan 59 UU Ormas. Sementara PPI jelas tidak melakukan tindakan apa pun yang patut dinilai melanggar UU Ormas tersebut. Karenanya menjadi berlebihan ketika menuntut PPI dibubarkan,” ujar Ma’mun dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (22/10/2013).

Menurut Ma’mun, elit yang melontarkan wacana pembubaran PPI merupakan cerminan dari sikap anti-demokrasi. Padahal, Indonesia, kata Ma’mun, sudah menjamin kebebasarn berserikat dan berkumpul. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yang sempat melontarkan wacana pembubaran itu pun disebut Ma’mun salah menafsirkan UU Ormas yang ada.

“Tafsir kasar ini lahir karena ketakmampuannya dalam memahami nilai-nilai demokrasi, HAM, UUD NRI tahun 1945 dan UU Ormas. Ini sangat memprihatinkan karena 'tafsir kasar' tersebut justru muncul dari petinggi partai dan tokoh di DPR, yang semestinya berkewajiban dan harus bisa mengawal dengan baik setiap produk UU yang dihasilkan DPR,” kata Ma’mun.

Lebih lanjut, Ma’mun melihat adanya upaya yang dilakukan kalangan tertentu untuk membenturkan PPI dengan Partai Demokrat. Mantan pengurus DPP Partai Demokrat itu menilai pihak yang membernturkan PPI dan Demokrat tidak mempunyai nalar politik yang cerdas.

“Bagaimana mungkin PPI sebagai ormas dihadap-hadapkan dengan Partai Demokrat yang notabene partai besar. Bagaimana mungkin PPI, ormas yang baru seumur jagung dihadapkan dengan Partai Demokrat yang pemenang Pemilu 2009. Bagaimana mungkin wacana-wacana pemikiran di dalam diskusi dianggap serangan?” tutur Ma’mun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Nasional
Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Nasional
World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com