Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPATK: Dana ke Rekening Adik Atut Hanya Rp 1 Miliar

Kompas.com - 16/10/2013, 13:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mulai menelusuri aliran dana keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Salah satu rekening yang masih didalami PPATK adalah milik adik kandung Atut, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan).

"Wawan sudah kami telusuri dan sebagian sudah dikirim ke KPK, tapi masih kami proses lagi. Tidak terlalu banyak, hanya sekitar Rp 1 miliar lebih," ujar Kepala PPATK M Yusuf di Kompleks Parlemen, Rabu (16/10/2013).

KOMPAS.com/Indra Akuntono Kepala PPATK Muhammad Yusuf

Menurut Yusuf, aliran dana itu belum masuk dalam kategori transaksi mencurigakan. Hal ini karena Wawan memiliki profil sebagai pengusaha.

"Pengusaha kan penghasilannya besar. Cuman nanti perlu dicari tahu oleh KPK ini uang untuk siapa dan untuk proyek mana saja," imbuh Yusuf.

Wawan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten ke Ketua MK non-aktif Akil Mochtar. Selain Wawan, dalam kasus tersebut, Akil dan juga pengacara Susi Tur Andayani ditetapkan sebagai tersangka.

Di dalam perkembangan kasus ini, KPK juga mencekal Ratu Atut Chosiyah. Namun, PPATK belum menyentuh rekening Atut.

"Kalau itu belum," ujarnya.

Meski demikian, PPATK memberikan sinyal selain Wawan, ada kerabat lainnya yang tengah ditelusuri rekening dananya.

"Itu masih rahasia," kata Yusuf enggan membeberkan identitas kerabat Atut tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com