Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Presiden Korsel, SBY Bilang Cuaca Jakarta Agak Panas

Kompas.com - 12/10/2013, 15:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) pukul 15.00 WIB. Kali ini, Presiden SBY tidak didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono. Saat tiba, keduanya sempat berbincang-bincang dengan bantuan penerjemah.

"Agak panas cuaca Jakarta sekarang ini," kata Presiden SBY kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Korea.

Prosesi diawali upacara kenegaraan. Setelah itu, keduanya memperkenalkan masing-masing jajaran pemerintahan, dilanjutkan pertemuan bilateral.

Rencananya, keduanya akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Korsel, dilanjutkan menyampaikan keterangan kepada pers. Acara akan dilanjutkan penanaman pohon di belakang Istana Negara dan diakhiri jamuan santap malam.

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara akan membahas peningkatan kerjasama bilateral. Selain itu, akan dibahas pula isu-isu di kawasan yang menjadi perhatian bersama.

"Isu-isu yang akan dibahas meliputi upaya bersama dalam meningkatkan kerjasama bilateral di bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta sektor energi. Bidang-bidang ini merupakan bagian penting dari kerjasama bilateral dalam kerangka kemitraan strategis," kata Faizasyah.

Sebelumnya, pada Jumat (11/10/2013), Presiden SBY menerima kunjungan Perdana Menteri India Manmohan Singh didampingi istri, Gursharan Kaur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com