Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton F1 di Singapura, Saksi Mangkir di Sidang Fathanah

Kompas.com - 23/09/2013, 14:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Pemilik PT Intim Perkasa Andi Pakurimba Sose dan putranya Andi Reiza Akbar Sose mangkir sebagai saksi di sidang lanjutan kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang untuk terdakwa Ahmad Fathanah, Senin (23/9/2013). Keduanya tak hadir karena sedang menonton acara balapan F1 di Singapura.

"Ayah saya dan saksi lainnya tidak hadir karena sedang nonton F1 di Singapura," kata saksi Andi Revi Febrianto Sose, yang juga putra Pakurimba, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango langsung mengingatkan bahwa kehadiran seseorang bersaksi di persidangan merupakan kewajiban. Menurut dia, jika saksi telah lebih dulu menerima surat panggilan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi, seharusnya saksi membatalkan urusan lain.

Nawawi juga menyindir saksi Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta yang batal hadir beberapa waktu lalu. Anis Matta meminta izin untuk tidak bisa hadir hingga tanggal 23 September 2013 karena ada acara partai.

"Saksi itu kewajiban bagi warga negara yang baik. Harusnya tidak mendahulukan nonton F1, mendahulukan kepentingan partai," kata Nawawi.

Nawawi meminta Jaksa Penuntut Umum KPK memanggil saksi sejak jauh hari sehingga tidak ada alasan tidak hadir karena keperluan lain. Adapun, Pakurimba dan Andi Reiza Akbar diperlukan keterangannya terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat Fathanah. Menurut kesaksian Revi sebelumnya, keluarganya mengenal Fathanah pada 2007.

Dalam dakwaan disebutkan, nama Fathanah tercantum sebagai direktur PT Intim Perkasa sejak 22 Februari 2011. Namun, Fathanah tidak pernah bekerja di perusahaan itu dan tidak menerima gaji. PT Intim Perkasa sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di pendistribusian minyak ke daerah Jakarta dan Makassar.

Fathanah pernah menawarkan adanya investor dari Korea pada perusahaan itu. Fathanah juga kerap meminjam uang kepada Pakurimba hingga miliaran rupiah.

Dalam kasus ini, Fathanah didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Dia juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan yang nilainya mencapai Rp 34 miliar dan 89.321 dollar AS. Diduga, harta tersebut berasal dari tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com