Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie: Anas Kritik Konvensi karena Merasa Disingkirkan Demokrat

Kompas.com - 16/09/2013, 14:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Marzuki Alie, menilai mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum melayangkan kritik terhadap 11 peserta Konvensi karena merasa telah disingkirkan Partai Demokrat.

"Ini kan Anas merasa bisa saja dizalimi. Saya enggak tahu, merasa disingkirkan oleh khususnya petinggi Partai Demokrat, dan beliau merasa semuanya direkayasa kasusnya," ujar Marzuki di Kompleks Parlemen, Senin (16/9/2013).

Menurut Marzuki, kritik yang dilontarkan Anas adalah hal yang manusiawi karena di saat orang sakit hati, dia akan menunjukkan perasaannya ke publik. Marzuki pun tak mempersoalkan Anas memiliki prediksinya sendiri.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyampaikan pidatonya saat acara peluncuran organisasi masyarakat (ormas) Rumah Pergerakan Indonesia, di kediamannya di Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013). Anas bersama loyalisnya mendeklarasikan Ormas ini yang mengusung gerakan anti diskriminasi dalam bidang hukum, politik dan ekonomi.

"Tidak hanya Anas, tapi pengamat juga prediksi terkait konvensi ini. Tapi kami kan enggak tahu, manusia hanya berusaha. Sepanjang berusaha dengan baik dan niatnya tulus untuk kepentingan bangsa dan negara, yang Mahakuasa yang putuskan," ucap Marzuki.

Saat meresmikan pendirian rumah Pergerakan Indonesia, Anas sempat menyinggung penyelenggaraan Konvensi Capres Partai Demokrat. Menurut Anas, siapa pun pemenang Konvensi tersebut akan sulit memenangkan Pemilu Presiden 2014.

"Kalau cuaca politik tidak berubah, menurut saya, siapa pun pemenang Konvensi itu sulit untuk menjadi pemenang pilpres," kata Anas di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Itu juga termasuk, sebut dia, Pramono Edhie Wibowo. Menurut Anas, 11 peserta konvensi hanya dijadikan sebagai "jamu" bagi Partai Demokrat. Mereka hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan elektabilitas partai. Anas memperkirakan, dari 11 peserta konvensi yang ada, hanya Dahlan Iskan yang memiliki peluang besar.

"Itu pun (Dahlan) sebagai capwares untuk 2014. Kalau untuk 2019, yang cocok Anies Baswedan dan Ali Masykur," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com