Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Lagu "Lir Ilir" di Rapat Timwas Century

Kompas.com - 11/09/2013, 12:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana rapat Tim Pengawas Century bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diwarnai kejadian unik, Rabu (11/9/2013). Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, seketika melantunkan sepenggal lagu "Lir Ilir". Menurut Hendrawan, lirik lagu ini menggambarkan beban yang dipikul oleh KPK dalam penuntasan skandal Bank Century.

"Cah angon, cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekno gawe mbasuh dodo tiro."

"Artinya, gembala-gembala naiklah ke pohon itu meskipun licin karena itu untuk kehormatan kita," tuturnya kemudian disambut senyum beberapa peserta rapat.

Anggota Komisi VI DPR itu lalu menuturkan bahwa beban KPK dalam penuntasan kasus Century cukup berat. Namun, lanjutnya, dia yakin KPK akan bekerja optimal untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Ini soal kehormatan KPK dan DPR juga. Tugas ini berat, tapi saya yakin semua sudah terang benderang," ucapnya.

Sesaat sebelum menyanyikan penggalan lirik lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga itu, Hendrawan sempat meminta izin kepada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang memimpin jalannya rapat tersebut.

"Saya ingin menyanyikan lagu karya Sunan Kalijaga yang fenomenal. Saya ambil penggalannya saja untuk menunjukkan beratnya tugas KPK," kata Hendrawan.

Secara langsung, Priyo memberikan izin. Dengan nada bergurau, ia menyatakan siap mengoreksi jika Hendrawan keliru dalam menyebutkan lirik yang dimaksud.

"Silakan Prof (Hendrawan), nanti saya koreksi kalau salah, soalnya saya hafal lagu itu," ujar Priyo sebelumnya.

Untuk diketahui, Ketua KPK Abraham Samad hadir dalam rapat bersama Tim Pengawas Century hari ini. Sesuai agenda, rapat hari ini membahas mengenai perkembangan penanganan kasus Bank Century.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com