Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Wajib Pakai Alutsista Dalam Negeri

Kompas.com - 29/08/2013, 15:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan agar pengembangan kekuatan alat utama sistem senjata atau alutsista Indonesia harus memprioritaskan produksi dalam negeri. Jika memang industri lokal belum mampu membuat, maka dimungkinkan membeli buatan luar negeri.

Hal itu dikatakan Presiden dalam pidatonya Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-18 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (29/8/2013).

"Kebijakan pemerintah dalam pengembangan alutsista sekarang dan kedepan, kalau alutsista itu bisa diproduksi di dalam negeri, maka wajib hukumnya untuk gunakan produksi industri kita sendiri. Kalau belum bisa diproduksi di dalam negeri, maka dimungkinkan untuk pengadaan dari luar negeri tapi dengan skema yang baik. Barang kali ada joint investment. Nanti pada saatnya kita memiliki kemampuan untuk produksi alutsista itu," kata Presiden disambut tepuk tangan para hadirin.

Acara tersebut dihadiri Presiden ketiga RI yang juga tokoh iptek BJ Habibie, jajaran kabinet, ilmuwan, dan seribuan tamu undangan lain.

Presiden mengatakan, saat ini telah memasuki dunia peperangan. Sekitar 20 tahun terakhir telah terjadi revolusi dari peperangan modern, baik organisasi maupun persenjataan. Untuk itu, kata dia, diperlukan modernisasi alutsista, strategi, doktrin, pendidikan, dan pelatihan.

Presiden juga mengapresiasi semua pihak, salah satunya Kemenristek, yang telah berkontribusi dalam bidang pertahanan dan banyak bidang lain.

Dalam acara tersebut, dipamerkan berbagai produk alutsista buatan dalam negeri. Contohnya, buatan PT Pindad diantaranya Panser Komodo, senjata SS1-VI, SS-M1, SS2-V5, G2-Elite, G2-Combat, dan lainnya.

Selain itu, dilakukan peluncuran 24 unit Roket R-Han 122 dari Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Peluncuran roket buatan lokal itu dilakukan setelah penekanan tombol oleh Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com