Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Tolak Tawaran Ikut Konvensi Demokrat

Kompas.com - 28/08/2013, 14:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan tidak akan ikut proses Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Kepastian itu disampaikan JK dalam pertemuan dengan Komite Konvensi Capres Demokrat di kediaman Kalla di Jakarta, Selasa (27/8/2013) malam.

Hal itu dikatakan Sekretaris Komite Konvensi Capres Demokrat Suaidi Marassabessy di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Sebelumnya, Ketua Komite Maftuh Basyuni dan Wakil Ketua Komite Taufiqurrachman Ruki menemui Kalla untuk meminta jawaban atas tawaran mengikuti Konvensi.

Suaidi mengatakan, alasan yang disampaikan karena Kalla pernah menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Masalahnya, jika ikut Konvensi dan ternyata terpilih sebagai capres Demokrat, konsekuensinya Kalla harus menjadi kader dan berada di jabatan struktural Demokrat.

"Jadi kita hormati (penolakan JK)," kata dia.

Seperti diberitakan, Kalla pernah berseberangan dengan keputusan Golkar yang mengusung Wiranto dan KH Solahuddin Wahid pada Pilpres 2004. Kemudian, ia memilih maju di pilpres mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono hingga akhirnya menang. Kalla lalu terpilih menjadi Ketua Umum Golkar periode 2004-2009.

Dalam berbagai kesempatan, Kalla menyatakan ingin kembali maju pada Pilpres 2014 setelah kalah pada Pilpres 2009 ketika berpasangan dengan Wiranto. Namun, ia tidak memiliki kendaraan politik karena Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres.

Dalam Rapimnas III tahun 2012, Golkar membuat aturan bahwa kader Golkar yang tidak mendukung pencapresan Ical akan dikeluarkan dari partai.

Siap berduet dengan Jokowi

Sebelumnya, Kalla menyambut baik dan siap jika dirinya masih dipercaya untuk mengabdi kepada rakyat dan negara pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun depan. Namun, semua itu berpulang pada kehendak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mengusungnya dan rakyat itu sendiri.

”Bagi saya, hanya satu, selama itu bisa bermanfaat bagi rakyat dan negara, saya siap melaksanakannya jika bersama Pak Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta),” kata Kalla saat dihubungi Kompas, Selasa (27/8/2013) siang.

KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA, KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla


Menurut Kalla, Jokowi termasuk sosok yang didorongnya saat akan menjadi calon gubernur DKI Jakarta tahun lalu. ”Jokowi sosok yang memiliki kepribadian yang baik, punya kemampuan, bisa mengambil keputusan, dan memenuhi aspirasi rakyat. Lebih penting lagi, jika saya bersama Jokowi, ada yang bilang, itu sebuah harmoni, antara perwakilan Jawa dan luar Jawa,” tuturnya.

Namun, Kalla menyatakan, semuanya itu kembali lagi pada sikap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan DPP PDI-P serta rakyat sendiri.

”Apakah memang mandat itu dipercayakan kepada saya? Kita lihat saja. Buat saya sendiri, sekarang ini, saya hanya melayani masyarakat di Palang Merah Indonesia (PMI) ataupun Dewan Masjid dan lainnya. Kalau itu dilihat sebagai sebuah pekerjaan, bagi saya itu hanya pengabdian saja. Tak lebih,” papar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com