Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotma: Apa Saya Harus Tahu Pekerjaan "Lawyer" Saya?

Kompas.com - 01/08/2013, 16:21 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Pengacara Hotma Sitompoel mengaku tidak pernah memerintahkan anak buahnya, Mario Cornelio Bernardo, untuk menyuap Djodi Supratman, staf Pusdiklat Mahkamah Agung. Hotma mengaku tidak tahu-menahu tindakan Mario tersebut.

"Tahu saja tidak. Bagaimana saya memerintahkan?" kata Hotma seusai diperiksa sebagai saksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Hotma mengatakan, ia diberi 24 pertanyaan oleh penyidik KPK. Namun, ia tidak mau mengungkap apa saja yang ditanyakan dan jawabannya. Hotma mengakui tidak semua pekerjaan bawahannya diketahuinya.

"Apakah saya (harus) tahu pekerjaan yang dilakukan lawyer saya? Apakah atasan perlu tahu pekerjaan bawahannya?" tanya dia.

Setelah itu, Hotma tidak mau berkomentar lagi. Ia dan beberapa pengacara dari kantor hukumnya lalu meninggalkan wartawan untuk menjenguk Mario yang ditahan di rumah tahanan di Gedung KPK.

Sebelumnya, KPK sudah memeriksa tiga orang sebagai saksi kasus Mario. Mereka yakni office boy dan resepsionis kantor Hotma. Satu orang lagi mantan resepsionis.

Mario ditetapkan sebagai tersangka bersama Djodi. Mario ditangkap di kantornya setelah tim penyidik KPK menangkap tangan Djodi di sekitar Monas, Jakarta.

Dari tangan Djodi, KPK menyita tas berisi uang senilai Rp 78 juta dan uang Rp 50 juta di rumahnya di Cipayung, Jakarta Timur. Uang tersebut diduga pemberian Mario terkait pengurusan perkara tindak pidana penipuan di Mahkamah Agung dengan terdakwa Hutomo Wijoyo Ongowarsito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com