Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Artis Wakil Rakyat: Eko Patrio, dari Panen Padi sampai Pengajian

Kompas.com - 25/07/2013, 08:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelawak Eko Patrio yang kini menjadi anggota Komisi X Dewan Perwakilan kembali maju sebagai caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2014 mendatang. Menurut Eko, maju sebagai caleg bukan perkara mudah. Modal popularitas sebagai selebriti juga tidak menjamin seorang caleg akan terpilih. Yang menjadi faktor utama adalah komunikasi yang dibangun dengan konstituen di daerah pemilihannya masing-masing. Eko mengatakan, dengan sering mengunjungi dapil, ongkos politiknya bisa ditekan.

"Yang terpenting adalah kita saja sering turun ke dapil. Setiap reses, saya turun ke Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto. Kalau ada pengajian, saya datang. Begitu juga kalau ada pesta panen padi," ujar Eko.

Suami dari artis Viona Rosalina ini mengatakan, sesekali ia juga membantu warga sekitar dengan memperbaiki infrastruktur, seperti jalan di desa ataupun membangun jembatan bagi warga. Dengan cara-cara seperti ini, Eko mengaku "hemat" dalam berkampanye karena tidak perlu banyak memasang atribut, seperti spanduk, baliho, dan poster.

"Tahun 2009 lalu, saya hanya habis Rp 375 juta. Itu dari uang pribadi saja," ujar Eko, yang bernama asli Eko Hendro Purnomo ini.

Pada tahun 2009, kata Eko, banyak artis yang menjadi caleg dan akhirnya tidak terpilih. Hal ini karena Eko menganggap artis-artis itu masih belum siap untuk turun ke daerah pemilihannya. Syarat mutlak sebagai seorang selebriti yang maju caleg, lanjutnya, adalah mengubah cara berpikir.

"Cara berpikir dari yang biasa dilayani kemudian menjadi caleg harus siap melayani ini yang akhirnya banyak artis enggak dipilih karena mereka belum siap turun ke dapilnya," ujarnya.

Pada tahun 2014 mendatang, Eko memperkirakan, dana kampanye yang dikeluarkannya bisa saja lebih rendah dari pemilu yang lalu. Ini karena modal sebagai anggota DPR yang kerap turun ke dapil untuk berbagai acara kedewanan diperkirakan bisa menambah popularitas dan elektabilitas Eko secara cuma-cuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com