Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Hambalang: Saya Diperalat dan Diperas Mafia Proyek

Kompas.com - 19/07/2013, 18:36 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Direktur Operasional PT Adhi Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi selama kurang lebih tujuh jam sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan sarana dan prasarana olahraga Hambalang, Jumat (19/7/2013). Seusai diperiksa, Teuku Bagus mengaku diperalat PT Adhi Karya dan diperas mafia-mafia proyek.

"Saya diperalat Adhi Karya dan kami diperas, dan diperalat oleh mafia proyek," kata Teuku Bagus di Gedung KPK.

Selebihnya, mantan Kepala Kerja Sama Operasi (KSO) PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya ini menyerahkan pertanyaan wartawan kepada pengacaranya, Hario Budi Wibowo. Saat ditanya siapa mafia yang dimaksud Teuku Bagus, Hario Budi mengungkapkan pihaknya telah melaporkan kepada KPK mafia-mafia tersebut untuk diperdalam lagi.

"Kita sudah berikan kepada KPK dan KPK akan membongkar sampai ke akar-akarnya," ujar Hario.

Dia juga mengatakan, Teuku Bagus siap membantu KPK untuk membongkar kasus Hambalang ini hingga ke akarnya. Mengenai pemeriksaan hari ini, Hario mengatakan, kliennya baru ditanya seputar kewenangannya selaku kepala KSO PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya yang merupakan pelaksana proyek pembangunan sarana prasarana olahraga Hambalang.

"Juga ditanyakan mengenai ini sebenarnya bagaimana kasus ini, dan kami siap membongkar kasus ini dan KPK juga sudah tahu siapa-siapa saja yang bermain," sambungnya.

Sejauh ini, menurut Hario, kliennya belum ditanya mengenai pertemuan-pertemuan antara pimpinan proyek dengan vendor. Ada sekitar 23 pertanyaan yang diajukan KPK kepada Teuku Bagus. KPK menetapkan Teuku Bagus sebagai tersangka pada 1 Maret 2013. Dia diduga bersama-sama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara. Dari tiga tersangka itu, baru Deddy yang ditahan KPK. Selain memeriksa Teuku, KPK hari ini memeriksa Andi sebagai saksi. Seusai diperiksa selama kurang lebih tiga jam, Andi mengaku diperiksa sebagai saksi bagi Teuku dan Deddy Kusdinar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com