Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Rabu (17/7/2013) pagi, mengungkapkan bahwa perawatan dan peremajaan jalan memang selalu dilakukan setiap tahunnya. Pelaksanaan hal tersebut bukan dipicu oleh persiapan Hari Raya.
"Setiap ruas jalan nasional yang panjangnya 38.000 km itu setiap meter, setiap ruas, itu harus dilakukan sesuatu setiap tahunnya. Kita tidak bisa, kalau habis membangun itu kemudian dibiarkan. Kalau sekarang baru dibangun, kegiatan berikutnya adalah pemeliharaan rutin, jadi ringan sekali," kata Djoko.
"Kalau sekarang dibangun, tahun depan biasanya ada retak-retak sedikit atau saluran drainasenya agak longsor, ya diperbaiki. Tahun kedua mungkin ada lubang satu atau dua, kita tutup. Tahun ketiga, ada lubang-lubang agak banyak, kita tutup. Tahun keempat, lubangnya sudah terlalu banyak, harus kita overlay. Itu namanya pemeliharaan bertahap," tambahnya.
Djoko mengaku juga tidak menutup mata bahwa jumlah pemudik, terutama yang menggunakan jalan darat, begitu besar.
"Dari 4,5 persen pemudik itu, yang melewati jalan darat tiga koma sekian persen. Lain ada yang lewat laut, kereta api, dan sebagainya. Tapi, yang lewat jalan masih cukup besar," ungkapnya.
Jelang Lebaran
Untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pemudik menggunakan jalan darat, Djoko mengatakan bahwa kegiatan pemeliharaan justru akan dihentikan menjelang Idul Fitri.
"Kalau umur jalan sudah lebih dari 10 tahun, kita bongkar. Kita ganti beton atau kita bongkar dengan recyling seperti di sekitar Tegal itu. Masalahnya, pada saat menjelang Lebaran harus tidak ada kegiatan. Pada H-10, H-15, tidak ada kegiatan. Kegiatan apa pun harus berhenti dan dibersihkan sehingga masyarakat yang ingin ber-Lebaran tidak terganggu," ujarnya.
Djoko menekankan, soal masalah jembatan, rekonstruksi jalan, tidak ada orang bisa menjamin sebelum Lebaran semua bisa selesai. Sebab, menurut dia, anggaran pembangunan untuk itu adalah anggaran setahun.
"Tapi, yang penting, menjelang Lebaran, H-10, H-7, H-15 itu tidak boleh ada jalan yang tidak fungsional dengan baik. Tidak boleh ada kegiatan perbaikan jalan yang mengganggu aktivitas masyarakat ber-Lebaran. Jadi, harapan kita H-10, semua lintas Lebaran bisa berfungsi dengan baik," ujarnya.
Menurut Djoko, hingga saat ini, masih ada beberapa titik di Jalur Pantura yang tengah mengalami perbaikan.
"Masih dalam perbaikan kalau tidak salah Pejagan. Ada juga jalan yang bermasalah penurunan, dan itu akan ditinggikan. Tapi, kalau ditinggikan sekarang, kemarin sudah telanjur dibongkar, tapi belum selesai. Kita minta pembongkaran diberhentikan dulu. Kemudian yang belum, dibiarkan dulu asal bisa dilewati dan dilanjutkan setelah Lebaran, seperti di daerah setelah Losari, Jawa Tengah, setelah perbatasan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.